Krisis Kedelai
Perajin Tahu Berharap Pemerintah Mampu Menggenjot Produksi Kedelai Lokal
Perajin tahu dan tempe berharap pemerintah mampu menggenjot kapasitas produksi kedelai lokal.
Penulis: Rizki Amana | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL - Perajin tahu dan tempe berharap pemerintah mampu menggenjot kapasitas produksi kedelai lokal. Sebab kualitas kedelai lokal jauh lebih baik ketimbang impor.
Namun, harga jual kedelai lokal yang jauh lebih mahal. Demikian yang diungkapkan Sofyan Tasbim, pemilik industri Perajin Tahu Non Formalin Tasbim yang berdiri sejak sembilan tahun silam.
Menurut Sofyan, diperlukan kebijakan pemerintah yang berpihak pada petani kedelai. Pasalnya, selama ini dirinya memakai bahan baku kacang kedelai yang diimpor dari Amerika Serikat.
"Sekarang kita pakai GCU Kedelai sekitar harga di atas Rp 9.300 per kilogram, itu import dari Amerika Ssrikat," kata Tasbim saat ditemui di lokasi industrinya, Kedaung, Pamulang, Kota Tangsel, Jumat (8/1/2021).
Ia menjelaskan penggunaan bahan baku kedelai impor untuk industri tahu bukan tanpa alasan.

Menurutnya, penggunaan bahan baku impor tersebut ditengarai karena sulitnya mendapatkan kedelai hasil panen dari petani lokal.
Hingga harga pasaran kedelai hasil petani lokal lebih tinggi jika dibandingkan dengan produk impor.
"Lokalnya mungkin berkisar Rp 12.000 sampai Rp 15.000 per kilogram, itu barangnya juga tidak ada atau sulit didapat," katanya.
Dirinya yang telah bergelut dengan industri perajin tahu dalam beberapa tahun terakhir menjelaskan bila tahu yang dihasilkan dari kedelai lokal memiliki kualitas lebih baik.
Sebab tingkat kepadatan tahu akan lebih baik bila dihasilkan sepenuhnya dari kedelai dalam negeri.
Sementara, kedelai impor yang banyak digunakan para perajin lebih mudah hancur saat dicetak menjadi tahu.
"Kedelai petani lokal lebih kecil memang cuman lebih bagus kualitasnya. Kalau impor kacang kedelai ya lebih besar-besar, tapi harus teliti supaya gak mudah pecah kalau sudah diolah jadi tahu," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah dapat memperbanyak lahan pertanian yang dikhususkan untuk petani kedelai.
"Ya semoga saja petani kedelai semakin banyak agar kita dapat gunakan produk lokal. Agar hasil tahunya juga lebih baik bila pakai kedelai dari petani lokal karena tahu lebih padat," ucapnya.
Krisis kedelai
Kedelai Impor
Kedelai Lokal
Penyebab kenaikan kedelai
Kedelai impor Rp 8500 perkilogram
Genjot produksi kedelai
Budi Waseso Gelontor 100 Ton Kedelai untuk Atasi Krisis pada Perajin Tahu Tempe di Jawa Barat |
![]() |
---|
Kenaikan Harga Kedelai Paksa Perajin Tahu dan Tempe di Kota Tangerang Selatan PHK Karyawan |
![]() |
---|
Syahrul Yasin Limpo Tetapkan Harga Kedelai Impor Rp 8.500/kg, setelah Terjadi Lonjakan Harga |
![]() |
---|
Menteri Pertanian Janji Genjot Produksi Kedelai Lokal dalam Waktu 200 Hari |
![]() |
---|