Kiper Persita Annas Fitranto Wujudkan Mimpi Sang Ayah Buat Akademi Kiper

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Kiper Persita Tangerang, Annas Fitranto, memanfaatkan waktu luang vakumnya kompetisi dengan mendirikan akademi khusus kiper di Malang, Jawa Timur.

Terhentinya kompetisi akibat pandemi virus corona (Covid-19) memang  membuat banyak pesepak bola harus memutar otak untuk tetap beraktivitas dan menjaga kebugaran serta mengasah skill sepak bola mereka.

Di masa libur tim dari kegiatan tim, yaitu persiapan menghadapi kompetisi, Annas dan ayahnya, Hendri Soebagyo, yang juga mantan kiper dan saat ini menjadi pelatih kiper, mendirikan akademi khusus kiper di kampung halamannya di Malang, Jawa Timur.

Sejak pertengahan Desember 2020 lalu, Annas dan ayahnya sudah aktif melatih kiper di Hendri Soebagyo Goalkeeper Academy (HSGA).

"Saya ingin mewujudkan keinginan atau cita-cita ayah saya. Karena, ayah saya pernah bilang ingin dibuatkan akademi khusus kiper," kata Annas dikutip dari situs resmi klub.

"Saat pandemi Covid-19, saya hanya di rumah dan tidak ada kegiatan. Daripada hanya latihan di rumah saja, saya berusaha mewujudkan membangun akademi khusus kiper untuk ayah saya. Makanya akademi ini namanya pakai nama ayah saya juga,” ujar Annas.

Hampir satu bulan berjalan, Annas menyebut HSGA yang dikelolanya bersama sang ayah berfokus untuk membina dan melatih kiper muda di wilayah Malang.

“Untuk kiper-kiper usia muda yang masih usia 13-17. Masih junior lah. Jadi, targetnya kiper-kiper yang ingin mengasah keahlian kiper mereka, mengasah skill juga, dan yang pengin meningkatkan kemampuannya. Daripada latihan di timnya saja. Mungkin, dia mau nambah skill di akademi saya. Jadi, targetnya kiper usia muda,” tutur Annas.

Di akademi itu, Annas sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab menyusun program latihan ke tangan sang ayah.

Sementara dirinya hanya membantu untuk menerapkan program latihan tersebut.

“Tetap ayah saya yang mengatur program latihan. Latihan seperti apa. Itu tugas ayah saya. Saya cuma membantu, karena saya pas libur tim. Semua saya serahkan ke ayah. Saya cuma bertanggung jawab di bagian itu saja. Pokoknya, setiap saya ada libur atau waktu luang, saya pasti bantu akademi," papar Annas.

Tak terbatas untuk kiper muda saja, Annas juga mengungkap bahwa HSGA juga pernah kedatangan para kiper profesional.

"Di akademi ini juga bisa untuk menjaga kondisi untuk kiper profesional. Soalnya, kemarin ada dua kiper profesional juga yang datang ke akademi untuk jaga kondisi. Jadi, bisa dua fungsi, untuk kiper muda dan kiper profesional yang mau jaga kondisi,” kata kiper bernomor punggung satu itu.

Belajar dari pengalaman melatih di akademi ini, Annas pun memiliki keinginan untuk satu saat nanti merintis karier sebagai pelatih kiper.

"Jalan untuk merintis karier sebagai pelatih memang ada kepikiran. Tetapi untuk saat ini, saya masih fokus di karier sepak bola. Untuk jadi pelatih memang ada rencana ke sana. Saya kan juga harus sekolah pelatih juga. Step by step," jelas Annas.

"Tetapi di usia yang masih tergolong usia emas, saya masih fokus di karier setinggi mungkin sebagai pemain. In Shaa Allah, nanti jadi pelatih kalau sudah waktunya," papar Annas.

"Saya sudah merasakan sedikit banyak pengalaman jadi pelatih di akademi ini. Harus detail, harus teliti, apalagi melatih usia dini yang benar-benar dari nol. Benar-benar harus sabar, jeli, teliti, harus tahu apa kekuranan yang harus diperbaiki dan ditambahi," jelas Annas.

"Tetapi, kalau disuruh memilih, untuk sekarang, saya pilih jadi pemain aja. Sebab, pelatih itu benar-benar susah. Karena, saya sudah ngerasain jadi pelatih sama ayah saya. Tetapi untuk sekadar berbagi ilmu sih tidak apa-apa. Saya jadi pelatih untuk berbagi ilmu sama adik-adik di akademi," imbuh Annas.