Berita Jakarta
Kilas Balik, Kasus Kebakaran di Wilayah Jakarta Timur Turun 40 Persen Dibanding Tahun Sebelumnya
Kilas Balik, Kasus Kebakaran di Wilayah Jakarta Timur Turun 40 Persen Dibanding Tahun Sebelumnya
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, MATRAMAN - Kasus kebakaran yang terjadi di wilayah Jakarta Timur tercata mengalami penurunan 40 persen selama pada tahun 2020 apabila dibandingkan tahun 2019 silam.
Kasi Ops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan kasus kebakaran di wilayahnya mengalami penurunan signifikan.
“Alhamdulillah penurunan frekuensi kebakaran hampir 40 persen," ungkap Gatot, Minggu (3/1/2021).
Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2020 ada sebanyak 349 kasus kebakaran. Jumlah itu turun apabila dibanding tahun 2019 dimana ada 578 kasus kebakaran di Jakarta Timur.
Penurunan jumlah kasus kebakaran itu jadi bukti efektivitas dari sosialisasi pencegahan kebakaran di wilayah Jakarta Timur yang tercatat memiliki jumlah penduduk paling banyak di DKI Jakarta.
Baca juga: Mengapa Gisella Anastasia Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Pornografi, Begini Penjelasan Polisi
Sementara untul jumlah penyebab kebakaran paling banyak pada tahun 2020 masih sama seperti tahun 2019 silam yakni korsleting listrik. Pada tahun ini tercatat sebanyak 218 kasus.
"Sepanjang tahun 2020 kita mencatat ada 32 kasus kebakaran karena kompor, 8 kasus karena rokok, dan 91 kasus karena faktor lain," ujarnya.
Khusus untuk objek yang terbakar di Jakarta Timur pada tahun 2020 masih didominasi oleh rumah dengan jumlah 97 kasus.
Gatot pun mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati.
Baca juga: Puncak Arus Balik Kereta Nataru 2020/2021 Capai 16 ribu Penumpang Per Hari
Pasalnya ditengah masa pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat harus bekerja dari rumah, kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran perlu ditingkatkan seperti rutin melakukan kontrol.
Gatot mengimbau agar masyarakat melakukan kontrol rutin instalasi kompor gas dan tidak menggunakan perangkat elektronik secara berlebihan yang bisa memicu korsleting.
"Ketika meninggalkan rumah cek peralatan yang sudah dipakai dalam kondisi off atau dicabut listriknya. Jangan menumpuk steker listrik dan menyambung sembarang," ucapnya. (jhs)