Berita Bekasi

Terungkap, Pelaku Begal yang Tewaskan Pemuda di Bekasi Utara adalah Kelompok Gengster Akatsuki

Awal mula penangkapan pelaku berdasarkan identifikasi CCTV yang merekam saat korban dihadang dan dianiaya menggunakan senjata tajam.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Rangga Baskoro
Polisi ringkus begal kelompok Akatsuki yang tewaskan seorang pemua berinisial APP di Bekasi Utara, Senin (28/12/2020). 

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Heri Purnomo mengatakan aktivitas kriminal Geng Akatsuki 2018 asal Babelan tak hanya beroperasi di seputar Kabupaten dan Kota Bekasi saja.

Ketika konvoi mengendarai sepeda motor sambil membawa senjata tajam (sajam) celurit, kelompok tersebut juga mencari musuh atau bahkan korbannya hingga ke daerah Jakarta.

"Mereka mobile tidak hanya di Bekasi saja, tapi sampai ke Jakarta juga," ungkap Heri saat ditemui di Mapolrestro Bekasi Kota, Senin (28/12/2020).

Baca juga: Seperti di Film Naruto, Geng Akatsuki Asal Babelan Bekasi Kerap Bikin Onar hingga Begal Pengendara

Meski markas yang dijadikan tempat berkumpulnya pemuda tanggung itu, di kawasan Babelan dan wilayah lain di Kabupaten Bekasi, namun beberapa anggota mereka juga ada yang berasal dari Jakarta.

"Mereka ada basecamp-nya di daerah Babelan kemudian di Kampung Irian, ada juga dan beberapa tempat yang sering digunakan untuk basecamp-nya. Kemarin, beberapa di antaranya kami amankan di salah satu hotel di Jakarta Selatan," katanya.

Baca juga: Kesal Dipalak, PKL Tusuk Preman Pasar di Petamburan hingga Tewas

Heri mengatakan pada dasarnya anggota Geng Akatsuki 2018 berjumlah puluhan pemuda berumur 25 hingga 16 tahun.

Anggota mereka adalah lingkaran pertemanan yang sering kumpul di markas.

Setelah meminum minuman keras, biasanya mereka langsung konvoi mencari musuh untuk diajak tawuran atau bahkan membegal seseorang saat dini hari.

Baca juga: Dicecar 20 Pertanyaan, Babe Haikal Ungkap Momen Lucu Ketika Diminta Bukti Bertemu Rasulullah

"Jadi mereka bukan hanya pelajar saja, tetapi mereka sering kumpul bareng bareng teman-teman dekat mereka akhirnya mereka membentuk suatu kelompok itu. Mereka minum di basecamp, kemudian mereka jalan untuk mencari korban pembegalan," ujar Heri. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved