Berita Jakarta
Pedagang Kembang Api Terancam Merugi karena Larangan Perayaan Tahun Baru Cegah Kerumunan
Pedagang kembang api terancam merugi karena larangan perayaan Tahun Baru cegah kerumunan di Jakarta dan sekitarnya
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Andy Pribadi
Pedagang kembang api terancam merugi karena larangan perayaan Tahun Baru cegah kerumunan di Jakarta dan sekitarnya
WARTAKOTALIVE.COM, TANAH ABANG - Tidak adanya perayaan saat malam pergantian tahun baru dari Tahun 2020 ke 2021, berdampak terancamnya kerugian terhadap para pedagang musiman yang biasa berjualan kembang api.
Hal ini lah yang dirasakan oleh para pedagang kembang api musiman yang biasa berjualan di kawasan Jatibunder, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Para pedagang mengaku khawatir merugi dengan adanya larangan tersebut, kendati demikian para pedagang pun hanya dapat pasrah atas kondisi ini.
Sepanjang jalan Jatibunder ini, kurang lebih ada sebanyak 7 pedagang kembang api, dengan menggunakan papan kayu sebagai alas kembang api berbagai jenis yang mereka jual.
Kukum (55) salah satu pedagang, mengaku tak bisa berbuat banyak atas larangan perayaan malam tahun baru, hal ini karena Tahun Baru 2021 bertepatan ditengah pandemi covid-19.
"Ya kalo khawatir ngak laku ada. Tapi ya gimana, emang udah kebiasaan tiap tahun jualan, walau musiman ya, paling berdoa aja sudah biar laku," kata Kukum ditemui di lokasi, Senin (28/12/2020).

Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia Senin 28 Desember 2020: 5.854 Warga Jadi Pasien Baru, 6.302 Orang Sembuh
Meski usia Kukum tidak muda lagi, ia mengaku tak punya pilihan lain, selain berjualan kembang api terlebih saat menjelang Natal dan Tahun Baru. Apalagi dirinya juga berjualan sejak belasan tahun di wilayah itu.
Berkaca pada tahun lalu, menurut Kukum dirinya bisa meraup untuk sekitar Rp. 4 juta rupiah dalam satu malam menjelang perayaan malam tahun baru. Namun di malam tahun 2020, ia mengaku masih belum ramai dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kalo tahun kemarin itu sebenernya masih sepi. Karena kan sempat hujan tu. Beda ama tahun 2018, 2017 itu ramai, bisa itu sehari lebih dari Rp. 5 juta," katanya.
Baca juga: Dua Orang Tewas Setelah Tertimpa Badan Truk yang Terguling di Serpong Utara
Di tahun ini, terlebih dalam situasi pandemi covid-19, Kukum pun terpaksa harus mengurangi jumlah petasan yang ia jual.
Modal awal untuk berjualan pun tidak sebanyak dibandingkan tahun sebelumnya.
"Ya karena kita tahu masih kayak gini, ngak mau ambil banyak. Takutnya malah duit ngak keputer. Modal aja cuma Rp. 5 juta di tahun ini," katanya.
Baca juga: Ida Nursari Lirik Peluang Bisnis dari Khasiat Temulawak, Hasilnya Luar Biasa saat Pandemi Covid-19
Tempat Sampah di Jagakarsa Disulap Jadi Taman Wisata Kreatif, Sandiaga dan Hanung Bramantyo Dukung |
![]() |
---|
Kompol D Akui Wanita yang Ada di Mobil Audi Penabrak Mahasiswi Cianjur adalah Istri Siri |
![]() |
---|
Buntut Selingkuhannya Tewaskan Mahasiswi, Kompol D Ditahan, Irjen Fadil Imran: Kami Tak Pandang Bulu |
![]() |
---|
Habiburokhman Pastikan Gerindra Akan Batalkan Pencalegan Pensiunan Polisi Penabrak Mahasiswa UI |
![]() |
---|
Penetapan Tersangka Mendiang Atallah Dikecam, Polda Metro Akan Gelar Rekonstruksi Ulang |
![]() |
---|