Pandemi Virus Corona

Pakar Epidemiologi UI Sebut Awal Tahun 2021 Bakal Ada Kado Istimewa untuk DKI Jakarta

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, prihatin dengan kasus Covid-19 di DKI Jakarta yang terus meningkat.

Editor: Valentino Verry
Kompas TV
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, prihatin dengan kasus Covid-19 di DKI Jakarta yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Ia pun memprediksi kasus Covid-19 di Jakarta akan terus meningkat sampai awal tahun depan.

"Kita harus segera menekan penularan. Kalau tidak, minggu depan, awal Januari, kita bisa dapat kado tahun baru yang dahsyat," kata Pandu, Sabtu (26/12/2020).

Pandu mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di Ibu Kota dalam beberapa waktu terakhir sebenarnya sudah diprediksi.

Simulasi proses masuknya pasien Covid-19 di tempat isolasi terkendali di Graha Wisata TMII digelar pemerintah Kota Jakarta Timur.
Simulasi proses masuknya pasien Covid-19 di tempat isolasi terkendali di Graha Wisata TMII digelar pemerintah Kota Jakarta Timur. (Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan)

Kenaikan ini, menurut Pandu, disebabkan oleh berbagai faktor. Namun, pada intinya, penularan itu disebabkan oleh peningkatan aktivitas masyarakat yang disebabkan berbagai kebijakan pemerintah, mulai dari penyelenggaraan pilkada hingga pembiaran kerumunan.

Di sisi lain, penanganan berupa testing, tracing, dan treatment (3T) yang dilakukan pemerintah juga tidak optimal.

Begitu juga sosialisasi gerakan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, dinilai belum maksimal.

"Masih sangat jauh dari optimal," ujarnya.

Ia menilai, kasus Covid-19 akan kembali naik awal tahun depan karena pemerintah membiarkan masyarakat untuk bepergian.

Syarat tes antigen yang diberlakukan sejumlah daerah dinilai tak akan terlalu efektif.

"Tes antigen, pelayanannya enggak siap. Enggak terencana dengan baik," ujarnya.

Makam korban virus corona di TPU Jombang, Ciputat, Tangsel.
Makam korban virus corona di TPU Jombang, Ciputat, Tangsel. (Warta Kota)

Dengan kondisi seperti ini, Pandu berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa menambah rumah sakit rujukan Covid-19 untuk bersiap menghadapi kondisi terburuk.

"Jakarta itu rumah sakitnya banyak banget. Tinggal menunjuk RS khusus Covid-19 sudah lega," katanya.

Kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta terus meningkat jelang akhir tahun 2020. Bahkan, tercatat lonjakan tertinggi kasus harian Covid-19 di Ibu Kota pada Jumat (25/12/2020).

Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, tercatat penambahan 2.096 kasus. Angka tersebut merupakan catatan penambahan kasus harian tertinggi sejak laporan kasus Covid-19 pertama pada Maret 2020.

Dengan penambahan tersebut, akumulasi kasus Covid-19 di Jakarta adalah 171.871 kasus. Dari jumlah itu, 154.242 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan 89,7 persen.

Ilustrasi pasien Covid-19.
Ilustrasi pasien Covid-19. (Chine Nouvelle/sipa/rex/dailaymail)

Sementara itu, jumlah orang yang dilaporkan meninggal dunia sebanyak 3.167 dengan tingkat kematian sebesar 1,8 persen.

Adapun, jumlah kasus aktif di Jakarta kemarin bertambah 324 kasus, sehingga tercatat 14.462 pasien masih dirawat atau menjalani isolasi mandiri.

Sumber: Kompas.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved