Berita Bogor
Warga Bogor Bingung dengan Rapid Test Antigen, Ini Daftar RS di Kota Bogor Layani Rapid Test Antigen
Warga Bogor Bingung dengan Rapid Test Antigen, Ini Daftar RS di Kota Bogor yang melayani Rapid Test Antigen
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Sejumlah warga Bogor kebingungan dengan istilah baru rapid test antigen yang dikeluarkan pemerintah.
Menurut Andri, warga Tanah Sareal, Kota Bogor, ia tak paham dengan rapid test antigen. Ia juga mempertanyakan alasan pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut.
"Saya mah bingung sama pemerintah. Ada lagi kebijakan baru yang harus diikuti. Kemarin rapid test saja cukup untuk tahu kena Covid-19 atau tidak. Sekarang harus rapid test antigen. Mahal gak tuh harganya," kata Andri, Senin (21/12/2020).
Hal senada disampaikan Ani, warga Bogor Utara.
Karyawan swasta yang bekerja di Jakarta itu menambahkan bahwa bila rapid test antigen diwajibkan sebagai salah satu syarat untuk naik pesawat, maka penggunaan rapid test antigen harus dimudahkankan dan harganya terjangkau.
"Misalnya di Stasisun Bogor harus disediakan tempatnya, jadinya tak bingung mencarinya. Penting juga harganya terjangkau," ujarnya.
Dilansir dari Kompas.com dengan judul berita Ramai Topik soal "Rapid Antigen", Apakah Sama dengan "Swab Antigen"? pada edisi Jumat (18/12/2020)
dokter umum sekaligus kandidat PhD di Medical Science di Kobe Universit, Adam Prabata mengatakan bahwa "swab antigen" dengan "rapid antigen" memiliki kesamaan istilah.
"Itu artinya sama saja," ujar Adam.
Terkait pengujian rapid test antigen sebagai syarat perjalanan dinilainya cukup tepat.
Dketahui, sejumlah perusahaan sebelumnya telah menerapkan persyaratan rapid test antibodi kepada masyarakat sebelum melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi darat maupun udara.
"Keputusan menggunakan swab antigen atau rapid antigen sebagai pengganti rapid test antibodi untuk syarat perjalanan merupakan keputusan yang cukup tepat," lanjut dia.
Karena menjadi istilah yang belum dikenal banyak orang, Adam menjelaskan, rapid test antigen merupakan salah satu pengujian virus corona dengan mendeteksi protein virus (antigen).
Berbeda dengan rapid test antibodi, rapid antigen ini cara pemeriksaannya menggunakan swab nasofaring atau orofaring, mirip seperti PCR.
Tujuannya mendapatkan virus pada sampel lendir yang diambil dari dalam hidung ataupun tenggorokan.
" Rapid antigen ini cara kerja awalnya mendeteksi protein virus (antigen) dalam jumlah cukup banyak, kemudian antibodi di alat rapid test.
Selanjutnya menghasilkan sinyal positif rapid test antigen," katanya lagi.
Baca juga: Pria di Jonggol, Kabupaten Bogor Ditemukan Tewas oleh Warga yang Sedang Berolahraga
Selain itu, Adam mengungkapkan bahwa rapid antigen ini dimungkinkan menujukkan hasil negatif meskipun pasien masih dapat menularkan Covid-19.
Sebab, rapid antigen memiliki sensitvitas maksimal 94 persen, dan spesifisitas sebesar lebih dari 97 persen. "Risiko negaitf palsu tinggi, terutama bila viral load rendah atau sebelum 1-3 hari pra-gejala dan sudah lebih dari 7 hari gejala muncul," kata Adam.
Viral load merupakan prediksi jumlah virus yang ada di dalam tubuh berdasarkan hasil CT-Value PCR.
Jika menilik pada tingkat keefektifan, Adam mengatakan masa swab antigen memiliki akurasi tinggi, hampir sama dengan waktu pasien Covid-19 berisiko menularkan ke orang lain.
Adapun masa swab antigen akurasi tinggi ini terjadi setelah masa infeksius atau setelah hari ke-10 setelah bergejala.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ( CDC) juga merekomendasikan rapid test antigen untuk screening Covid-19, terutama untuk pasien tanpa gejala atau dengan kecurigaan kontak terhadap pasien Covid-19.
Badan Kesehatan Dunia ( WHO) merekomendasikan rapid test antigen untuk daerah di mana transmisi komunitas terjadi luas dan pemeriksaan PCR tidak ada atau hasilnya muncul lambat.
Berdasarkan Panduan PDS PatKLin, pengambilan rapid test antigen ini dapat dilakukan di laboratorium dan fasilitas ruangan tekanan negatif dan tempat terbuka yang telah mempertimbangkan kemanan lingkungan sekitar.
Harga Rapid Test Antigen
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, Pemprov Jawa barat mewajibkan para pengunjung yang datang ke wilayah Jawa Barat untuk melakukan rapid test antigen.
Hasil rapid test antigen itu berlaku 14 hari sejak diterbitkan.
Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor: 202/KPG.03.05/HUKHAM tentang Pelarangan Tahun Baru 2021 dan Pencegahan Kerumunan Massa.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani mengakui bahwa rapid test antigen belum banyak beredar di setiap fasilitas layanan kesehatan.
Namun, ia sudah mendapat surat edaran dari Kementerian Kesehatan soal harga rapid test antigen.
Untuk Jawa - Bali harga rapid test antigen Rp 250.000 per tes dan di luar Jawa - Bali Rp 275.000.
RS di Kota Bogor Layani Rapid Tes Antigen
1. RS Media Dramaga
2. RS Mulia Pajajaran
3. Bogor Senior Hospital
4. RS Bhayangkara Bogor
5. RS Hermina Bogor
6. RS PMI Bogor
7. BMC Mayapada Hospital
8. RS Siloam
9. RS Azra
10. RSUD Kota Bogor
11. RS Salak
12. RS Melania
13. RS Vania
14. RSKIA Sawo Jajar