Hari Ibu
Kumpulan Ucapan Selamat Hari Ibu untuk Semua Ibu Mulai dari Mertua, Nenek Hingga Kakak Adik
Ini adalah kumpulan ucapan Selamat Hari Ibu untuk seluruh wanita di Indonesia mulai dari ibu kandung, ibu mertua, saudara dan nenek
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Berikut ini kumpulan ucapan Selamat Hari Ibu, baik untuk Ibu sendiri maupun untuk ibu mertua atau calon mertua, nenek, dan kakak Anda.
Hari Ibu Nasional kita rayakan setiap tanggal 22 Desember. Kita bisa mengungkapkannya baik secara langsung maupun lewat media sosial.
Tentu saja, Hari Ibu bukan hanya hari untuk merayakan ibu Anda sendiri.
Ini adalah hari untuk menghormati semua wanita dalam hidup Anda yang mendukung dan mengasuh Anda, dari kakak Anda hingga nenek Anda.
Ini juga merupakan kesempatan untuk mengucapkan Selamat Hari Ibu kepada ibu mertua Anda, yang perhatiannya yang penuh kasih membantu membentuk orang yang Anda pilih untuk menikah.
Baca juga: Tema dan Logo Hari Ibu 2020 Dilengkapi dengan Maknanya | Kumpulan Ucapan Hari Ibu
Baca juga: Kumpulan Puisi Tentang Ibu Sebagai Ucapan Terima Kasih Cocok untuk Hari Ibu 22 Desember
Berikut ini Wartakota rangkum kumpulan ucapan Selamat Hari Ibu untuk semua sosok ibu yang kita hormati dan cintai
Ibu Mertua
1. Selamat Hari Ibu. Hari di mana saya menikah dengan putra ibu adalah hari saya mendapatkan mama mertua yang sangat luar biasa. Saya sungguh bersyukur memiliki mama di dalam hidup saya.
2. Selamat Hari Ibu. Terima kasih telah memberi saya contoh bagaimana seharusnya menjadi ibu mertua yang baik. Terima kasih karena telah membesarkan suami saya menjadi orang yang luar biasa seperti sekarang.
3. Terima kasih atas kasih sayang dan perhatian yang ibu berikan, yang tak kalah dari ibuku sendiri. Selamat Hari Ibu!
3. Selamat Hari Ibu. Hari ibu tahun ini terasa lebih istimewa karena ada mama di sini.
4. Terima kasih atas semua cinta dan nasihat yang selalu mama berikan untuk kami. Mama adalah ibu mertua terbaik. Selamat Hari Ibu.
5. Selamat Hari Ibu. Terima kasih mama telah mengajarkan saya bagaimana caranya menjadi ibu mertua yang selalu diharapkan oleh semua menantu perempuan.
Baca juga: Hari Ibu Sedunia di Tengah Pandemi Corona, Berikut 20 Ucapan Hari Ibu Sedunia yang Bisa Dibagikan

Ibu Anda
6. Selamat Hari Ibu untuk mama yang sangat luar biasa. Semoga hari ini dan hari-hari berikutnya mama selalu dilimpahi kebahagiaan.
7. Hari istimewa ini hanya datang setahun sekali, tapi percayalah mama sudah membuat hari-hari kami sepanjang tahun sangat istimewa".
8. Selamat Hari Ibu untuk mama yang sangat perhatian. Mama layak mendapat hadiah terbaik di Hari Ibu ini.
9. Berkat Ibu, aku bisa menjadi diriku yang bahagia dan sukses. Selamat Hari Ibu!
10. Semoga Hari Ibu dipenuhi dengan kebahagiaan sebanyak yang ibu bawa ke masa kecilku.
11. Terima kasih telah memberiku hal-hal terbaik dalam hidup: Cinta, perawatan, dan juga masakan ibu. Selamat Hari Ibu!
12. Tidak ada yang seperti cinta seorang ibu untuk memberi kita semua kekuatan yang kita butuhkan untuk berhasil. Terima kasih untuk semuanya, Bu.
13. Hingga kini tak mungkin aku membalas segala pengorbananmu. Terima kasih telah menjagaku selama ini. Hanya Tuhan yang bisa membalas semua kebaikanmu, ibu.
14. Selamat Hari Ibu. Maaf jika kadang membuatmu marah, kesal, khawatir, dan sedih. Itu adalah bentuk cintamu padaku yang selalu ku syukuri. Terima kasih, ibu.
15. Mama, maaf aku belum bisa membahagiakanmu sebagaimana engkau membahagiakan aku dan anak-anakmu. Aku hanya bisa mengungkapkan terima kasih atas segala kasih, cinta, dan doa-doamu. Selamat Hari Ibu, Mama.
16. Terima kasih ibu telah ada di sejak pertama kehidupanku dimulai hingga hari ini. Kesabaranmu, doamu, cintamu, serta kasihmu, adalah hal terindah yang membuatku kuat sampai hari ini.
Baca juga: Rayakan Hari Ibu, Lotte Choco Pie Idol Mencari Bintang Cilik di Tengah Pandemi
Baca juga: Kabar Gembira Pengembalian Dana Taperum Bisa Cair Awal Januari 2021, Tinggal Cek Rekening
Untuk nenek
17. Selamat Hari Ibu untuk seorang wanita luar biasa yang menjadi inspirasi bagi kita semua.
18. Aku hanya ingin nenek tahu betapa istimewanya dan beruntungnya aku mendapati diriku diberkati dengan seorang nenek yang penuh kasih, perhatian, dan indah seperti nenek.
19. Aku bersyukur memiliki nenek sebagai panutan. Nenek telah menjadi panutan bagiku untuk bersikap dan mengasihi cucu-cucu nenek.
Untuk kakak, adik, atau saudara Anda yang sudah menjadi ibu:
20. Saudara sepertimu tidak ternilai harganya. Kamu telah memberikan pengaruh yang luar biasa padaku sejak lahir, dan aku tahu anak-anakmu sendiri harus merasakan hal yang sama.
21. Kamu telah menjadi berkat besar dalam hidupku dan dalam kehidupan keluargamu sendiri. Aku sangat bangga memanggilmu saudara perempuanku!
Sejarah Hari Ibu
Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928.
Kongres ini diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran, yang kini merupakan kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta.
Kongres ini dihadiri sekitar 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatra.
Di Indonesia, organisasi wanita telah ada sejak 1912, terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan wanita Indonesia pada abad ke-19 seperti Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dan sebagainya.
Kongres dimaksudkan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.
Indonesia juga merayakan Hari Kartini pada 21 April, untuk mengenang aktivis wanita Raden Ajeng Kartini.
Ini merupakan perayaan terhadap emansipasi perempuan.
Peringatan tanggal ini diresmikan pada Kongres Perempuan Indonesia 1938.
Pada saat Presiden Soekarno menetapkan Kartini sebagai pahlawan nasional emansipasi wanita dan hari lahir Kartini sebagai memperingati hari emansipasi wanita nasional.
Tetapi banyak warga Indonesia yang memprotes dengan berbagai alasan, di antaranya Kartini hanya berjuang di Jepara dan Rembang, Kartini lebih pro-Belanda daripada tokoh wanita seperti Cut Nyak Dien, dan lainnya.
Karena Soekarno sudah terlanjur menetapkan Hari Kartini maka Soekarno berpikir bagaimana cara memperingati pahlawan wanita selain Kartini seperti Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dan lainnya.
Akhirnya Soekarno memutuskan membuat Hari Ibu Nasional sebagai hari mengenang pahlawan wanita alias pahlawan kaum ibu-ibu dan seluruh warga Indonesia menyetujuinya.