Persib

Pelatih Persib Robert Rene Alberts Kenang Bertemu Johan Cruyff di Ruang Medis

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, merupakan salah seorang pelaku sepak bola yang berpengalaman di dunia si kulit bundar.

Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
Warta Kota/Umar Widodo
Robert Rene Alberts pelatih tim Persib di Liga 1 Indonesia 

WARTAKOTALIVE.COM, BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, merupakan salah seorang pelaku sepak bola yang berpengalaman di dunia si kulit bundar.

Sebelum menjalani karier sebagai juru taktik, Robert mengawali kariernya sebagai pemain sepak bola.

Pria asal Belanda itu mengawali karier pemain dengan membela tim junior Ajax Amsterdam pada tahun 1966 sampai 1976.

Robert memiliki kenangan manis saat masih berseragam tim junior Ajax Amsterdam.

Kala itu, Robert berusia 14 tahun.

Dalam sebuah pertandingan membela Ajax Amsterdam, Robert terpaksa menepi akibat cedera pada bagian paha.

Hal itu memaksanya untuk mendapatkan penanangan medis dari dokter tim. 

"Saya menderita cedera paha dan harus datang ke stadion untuk disuntik dari dokter tim Ajax. Ketika saya menunggu di ruangan medis, tiba-tiba pintu terbuka," kata Robert dikutip dari persib.co.id.

Awalnya, Robert mengira, dokter yang ditunggu-tunggu telah datang.

Namun, dugaannya salah.

Ia melihat seorang bintang sepak bola dunia asal Belanda yang masuk ke ruangan tersebut. 

"Dan saya sangat terkejut, karena ternyata Johan Cruyff yang masuk ke ruangan. Jadi hanya ada saya dan Cruyff di ruangan tersebut," tutur Robert.

Perasaan Robert campur aduk.

Ia senang sekaligus sedikit grogi.

Sebab, berada di satu ruangan dengan sang idola bukanlah perkara mudah. 

"Saya langsung antusias dan senang karena saat itu Johan Cruyff adalah bintang besar Ajax dan dia adalah idola saya. Dia melihat saya dan saya pun mulai menyapanya. Halo nama saya Robert," tutur Robert. 

Pria 66 tahun itu merasa terkesan dengan sikap Cruyff kepadanya.

Meskipun Robert masih merupakan pemain muda, Cruyff tetap menghargainya dan mengajak berbincang ringan.  

"Kemudian dia mulai berbicara kepada saya. Seperti seorang teman walaupun kami jauh berbeda, dia di tim senior dan saya junior," papar Robert.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved