Kisah Perawat Covid-19 Dadakan (Bag 2): Ancaman Klaster Keluarga dan Keputusan Sulit

Wartawan Warta Kota Rangga Baskoro berbagi kisah bagaimana keluarganya menangani anggotanya yang terpapar Covid-19. Berikut lanjutan kisahnya.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Max Agung Pribadi
Warta Kota/Rangga Baskoro
Ketika ambulans dan petugas berpakaian APD lengkap datang dan bersiap membawa kakak. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI UTARA - Wartawan Warta Kota Rangga Baskoro berbagi kisah bagaimana keluarganya menangani anggotanya yang terpapar Covid-19. Berikut lanjutan kisanya.

Tepat pada Rabu (16/12/2020) sore, Bu Bidan AN kembali datang ke rumah kakak ipar di kawasan Harapan Baru, Bekasi Utara, untuk melakukan swab test.

Tak hanya kakak ipar saja, 'Si Kakak' (7), anak kedua yang selalu ingin dipanggil 'Putri' (3) dan 'Abang' (2), juga turut menjalani tes usap.

RN (28), istri saya, semakin khawatir setelah membaca pesan singkat dari kakak ipar yang menuliskan bahwa ia tak bisa mengangkat panggilan teleponnya karena sesak napas.

Baca juga: Mulai Besok PT Angkasa Pura II Siapkan 3 Alternatif Layanan Tes Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta

Meski hasilnya paling cepat bisa diketahui pada esok hari, RN pesimis.

Terlebih lagi, kakaknya selalu berada di samping suaminya untuk melakukan perawatan, sejak gejala Covid-19 muncul hingga kemudian dinyatakan positif.

RN tak kuasa memberi kabar kepada ibu yang tinggal di Kalimantan Timur.

Baca juga: Catatan Perawat Covid-19 Dadakan (Bag 1): Ketika Kabar Itu Datang Seperti Petir di Siang Bolong

Ibu berniat berangkat ke Bekasi agar bisa memberikan pertolongan untuk anak ketiganya.

Cukup sulit bagi kami membujuk ibu agar mengurungkan niatnya.

Apalagi, bapak yang punya riwayat penyakit jantung juga membutuhkan kehadiran ibu untuk selalu berada di sampingnya

Atas pertimbangan tersebut, akhirnya ibu menyerahkan segala bentuk rencana dan keputusan di tangan saya dan istri.

Baca juga: Vaksin Covid-19, LKPN: Ada Kelompok Masyarakat yang Takut, Ini Alasannya

AN menganjurkan saya untuk segera membawa kakak ipar ke rumah sakit dengan status suspek Covid-19.

Artinya, segala bentuk perawatan dan penanganan harus ditanggung kocek pribadi.

"Apalagi ada tiga anaknya, saya khawatir kalau terlalu lama sama ibunya, mereka juga akan terpapar," kata AN kepada saya.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved