Seusai Libur Tahun Baru Gugus Tugas Sasar 9.800 Buruh Kabupaten Bekasi yang Belum Jalani Tes Swab
Hanya saja, terbatasnya sarana yang ada sehingga tes usap baru dilaksanakan terhadap 2.200 buruh.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI --- Sepanjang pandemi Covid-19, baru 2.200 buruh atau pekerja di kawasan Industri Kabupaten Bekasi yang sudah menjalani tes swab.
Maka, jika dilihat dari target awal sebanyak 12.000 buruh, berarti tinggal 9.800 buruh yang belum tes swab.
Komandan Distrik Militer (Dandim) Letnan Kolonel Kavaleri Tofan Tri Anggoro menjelaskan dikarenakan Satgas Covid-19 tengah fokus pada sejumlah agenda di akhir tahun, mulai dari libur panjang hingga pemilihan kepala desa serentak, maka tes swab massal dilakukan penundaan.
“Kemungkinan setelah libur ini digelar kembali,” ujarnya, pada Jumat (18/12/2020).
Anggoro sebagai koordinator pelaksanaan tes swab massal di Kabupaten Bekasi menyebut juga akan melakukan perubahan target buruh yang dilakukan tes swab, termasuk skema pemetaan klaster pun diubah dengan memfokuskan pada transmisi lokal di setiap perusahaan.
“Jadi targetnya tidak lagi 12.000 tes tapi menjadi tidak terbatas dengan menyasar pada transmisi-transmisi lokal di setiap perusahaan. Tapi memang baru akan dilanjutkan lagi awal Januari nanti,” beber dia.
Ia menerangkan tes swab massal ini merupakan program Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang kemudian dilaksanakan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Semula, program ini menargetkan tes kepada 12.000 pekerja di sektor industri. Tes tersebut pun ditargetkan selesai pada dalam waktu 12 hari dengan rincian 1.000 tes per hari.
Hanya saja, terbatasnya sarana yang ada sehingga tes usap baru dilaksanakan terhadap 2.200 buruh.
“Jumlah pekerja industri di Kabupaten Bekasi tercatat 1,7 juta orang. Jika sehari tes dilakukan terhadap 1.000 orang, maka akan memakan waktu lebih lama. Maka nanti kami tetapkan skema purposive sampling, jadi tes per perusahaan, per line, per sif, sehingga akan ketahuan jika ada transmisi lokal fokus di salah satu perusahaan,” ungkapnya.
Ia menambahkan pihaknya kini tengah memastikan perluasan sarana isolasi terpusat. Penambahan ruang isolasi dinilai penting untuk mencegah peningkatan jumlah kasus positif setelah tes usap digelar
Setidaknya dibutuhkan empat hotel baru untuk menambah kapasitas ruang isolasi pasien.
“Nantinya dua hotel untuk nakes dan dua hotel untuk pasien. Ini sudah kami ajukan kepada BNPB,” papar dia.
Swab tingkat RW
Sementara itu, di wilayah Kota Bekasi, Pemkot Bekasi masih melakukan pemeriksaan swab massal untuk mendeteksi temuan Covid-19. Swab massal fase 2 dilakukan di tingkat RW sebanyak 20 sampel.
“Untuk PCR acak sudah dilakukan sebanyak 7.898, dinyatakan negatif. Kemudian diketemukan sebanyak 1.164 positif,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Stadion Patriot Candrabhaga, Jumat (18/12/2020).
Dari total kurang lebih 10.000 sampel, jumlah 1.164 orang yang positif setara dengan 10 persennya.
Wilayah yang diprioritaskan untuk dilakukan pemeriksaan adalah kawasan yang ditengarai terdapat banyak warganya yang terpapar.
Rahmat menuturkan masyarakat yang terdeteksi positif ditemukan di sebanyak 104 RW dari total 1.017 RW se-Kota Bekasi.