MENGEJUTKAN, Djarum Tarik Dukungan Sponsor ke PBSI, Gideon Kurniahu Sebut Itu Kerugian Besar

Secara mengejutkan Djarum menarik dukungan sponsor ke PBSI. Mantan pebulutangkis nasional Kurniahu Gideon menyatakan itu kerugian besar bagi PBSI.

Penulis: RafzanjaniSimanjorang |
Wartakotalive.com/Rafzanjani Simanjorang
Kurniahu Gideon, ayah dari Marcus Fernaldi Gideon yang kini melatih di Gideon Academy. 

Ia menyebut salah satu fondasi penting dalam mencetak atlet-atlet bulu tangkis level dunia yang dilakukan PB Djarum yakni dengan menyelenggarakan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis.

"Audisi Umum merupakan formula untuk mencari atlet berbakat di seluruh penjuru Indonesia. Dari data yang kami miliki, bisa dilihat pesertanya berasal dari berbagai kota, bahkan kota-kota terpencil," kata Yoppy melalui keterangan pers yang diterima, Selasa (1/9/2020).

"Proses seleksi ini juga membantu orangtua yang memiliki kesulitan finansial untuk mewujudkan mimpi anaknya sebagai atlet bulu tangkis," sambungnya.

Melalui proses seleksi yang dijalankan, klub bulu tangkis yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah ini telah melahirkan atlet-atlet berprestasi di tingkat dunia.

Saat ini, lanjut Yoppy, terdapat 216 atlet dan 39 atlet di antaranya sudah bergabung di Pelatnas PBSI.

Anggota DPR Komisi X dari Fraksi PDIP, Andreas Hugo Pareira, menyatakan pola pembibitan dan pembinaan yang dilakukan PB Djarum bisa menjadi acuan bagi cabang olahraga lainnya.

"Kita sama-sama menyadari bahwa meraih prestasi di dunia olahraga itu tidak bisa instan. Apa yang dilakukan PB Djarum dalam melahirkan atlet bulu tangkis kelas dunia merupakan langkah konkret yang perlu dijadikan role model. Artinya bagaimana kita membuat sebuah pembinaan yang bersifat terstruktur dan sistematis ini perlu dijaga," katanya.

Sementara Anggota DPR Komisi X dari Fraksi Golongan Karya, Ferdiansyah, menyampaikan, ekosistem bulu tangkis yang telah dibangun harus didukung oleh pemerintah dengan cara memberikan deduksi pajak.

"Melihat ekosistem olahraga harus komprehensif, sudut pandangnya harus secara luas, jangan sepotong-sepotong. Yang seharusnya dilakukan adalah memberikan deduksi (pengurangan) pajak bagi lembaga yang memberikan kontribusi di dunia olahraga, sehingga bisa mendorong lembaga lain untuk memberikan kontribusinya juga," tutur Ferdiansyah.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation sekaligus Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin (paling kanan).
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation sekaligus Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin (paling kanan). (Arsip PB Djarum)

Terkait apresiasi tersebut, Yoppy menyampaikan rasa terima kasih. Ia pun berharap UU SKN yang baru dapat mengakomodir kepentingan para pelaku olahraga sehingga terus menelurkan prestasi untuk Indonesia.

"Karena saya percaya bahwa Indonesia sangat kaya dengan atlet-atlet berbakat. Yang diperlukan adalah konsistensi dan komitmen dari berbagai pihak, karena mencetak atlet itu tidak seperti pabrik yang mencetak produk, jadi perlu proses Panjang dan berliku," ucap Yoppy.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved