Serie A

Alvaro Morata Hanya akan Berkarier di Serie A Italia Bersama Juventus

Alvaro Morata selalu jadi prioritas Juventus. Striker asal Spanyol itu pun menampik ajakan AC Milan dan Napoli demi bisa bergabung dengan Juventus.

Penulis: Merdisikandar | Editor: Merdisikandar
Juventus.com
Alvaro Morata membuktikan kualitasnya sebagai striker di Juventus. Morata menyatakan hanya akan melanjutkan kariernya di Serie A Italia bersama Juventus dan menolak pinangan AC Milan serta Napoli. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Agen Alvaro Morata, Juanma Lopez, menyatakan kliennya hanya ingin pindah ke kota Torino, Italia, markas Juventus, serta menolak pinangan klub lain di Serie A Italia, yaitu AC Milan dan Napoli.

Lopez juga menyatakan Morata selalu menjadi prioritas pertama Juventus, sehingga akan dipermanenkan klub itu pada akhir musim kompetisi 2020-2021.

“Morata selalu jadi pilihan pertama Juventus dan Morata hanya akan memilih Juve,” kata Lopez kepada GianlucaDiMarzio.com.

“Masalahnya, setidaknya di awal, adalah Atletico hanya mau menerima transfer secara permanen, mereka sempat tidak mau melepasnya dengan cara lain. Menjelang akhir bursa transfer, serangkaian keadaan terjadi dan memungkinkan Luis Suarez menerima tawaran Los Rojiblancos dan Alvaro akhirnya mendapat lampu hijau untuk bergabung dengan Juve sebagai pemain pinjaman,” tambah Lopez.

Morata kembali berkostum I Bianconeri mulai awal musim 2020-2021 dengan status pemain pinjaman dari Atletico Madrid.

Juventus bisa membeli dia dengan harga 45 juta euro (Rp 775,687 miliar) pada musim panas nanti.

Kepindahan itu jadi pengalaman kedua striker berusia 28 tahun itu bermain di Serie A Italia.

Sebelumnya dia memperkuat Juve pada tahun 2014-2016, kemudian dia dibeli lagi oleh Real Madrid dan setelah itu hijrah ke Chelsea dan Atletico.

Stadion Allianz, Torino, sudah menjadi rumah kedua bagi Morata dan di markas Juventus itu dia kembali menemukan bentuk terbaik, setelah kariernya dianggap meredup selama beberapa tahun terakhir bermain di Liga Inggris dan LaLiga Spanyol.

Pada musim ini Morata sudah membukukan tiga gol dari delapan penampilannya di Serie A, sementara di Liga Champions performanya lebih moncer, dengan mencetak enam gol dari enam laga.

Catatan itu menjadikan Morata sebagai top scorer sementara Liga Champions musim ini, bersama dengan Neymar Jr, Marcus Rashford, dan Erling Haaland.

Lopez mengungkapkan, sebenarnya bukan hanya Juve yang berusaha memboyong Morata pada musim panas tahun ini.

Katanya, ada dua klub lain di Serie A, yaitu AC Milan dan Napoli, yang juga menyatakan tertarik, tetapi diabaikan oleh Morata.

“Tim-tim lain di Italia memang mencoba untuk merekrut Morata, khususnya Milan dan Napoli,” katanya.

Lopez optimistis Juve akan menebus kliennya secara permanen pada akhir musim ini, karena Morata sudah menyatu dengan rekan-rekannya di kota Torino dan Atletico sendiri telah memiliki Suarez sebagai penyerang utama.

“Pada akhir musim, Juve akan membelinya dari Atletico. Saya yakin itu. Saya berpikir tidak ada penyesalan, karena Atletico punya Suarez, salah satu penyerang terbaik yang ada. Jadi, semua pihak senang dengan situasi sekarang,“ kata Lopez.

Musim yang aneh

Pada kesempatan terpisah, pelatih Juventus, Andrea Pirlo, mengakui timnya menghadapi musim yang aneh.

Dia yakin hal itu sebagai dampak dari pandemi virus corona, yang telah merusak keseimbangan kompetisi sepak bola di Eropa dan dunia.

Juara Italia, Juve saat ini berada di urutan keempat klasemen Serie A setelah melalui 11 pertandingan, tertinggal empat angka dari pimpinan AC Milan.

Namun mereka bukan satu-satunya tim papan atas yang kewalahan menemukan standar permainan tinggi, seperti di musim-musim sebelumnya.

Liverpool, Real Madrid, Bayern Muenchen, dan Paris Saint-Germain juga mengalami hal yang juga terjadi di Juventus.

Klub-klub tersebut sama-sama pernah merasakan menjadi juara di negara masing-masing, tetapi pada musim ini tidak ada satu pun dari tim itu yang berada di puncak klasemen.

”Ini kompetisi yang aneh, tetapi seperti semua kompetisi lain di Eropa. Dengan Covid-19 dan jadwal pertandingan yang padat, semuanya menjadi tidak seimbang dan oleh karena itu kami harus menghadapi setiap pertandingan dengan mentalitas yang tepat,“ kata Pirlo kepada Juventus TV.

“Tidak ada lagi tim materasso (kasur, tim yang sangat dominan), yang ada adalah tim-tim kuat yang berpikir tentang bermain dan tidak hanya mempertahankan performa mereka. Kami harus menghadapinya dengan mentalitas tertentu. Jika tidak, kami berisiko menghadapi kejutan yang tidak menyenangkan,“ tambahnya.

Peruntungan Juve meningkat selama beberapa pekan terakhir. Mereka memenangi empat pertandingan terakhir di semua kompetisi.

“Lebih dari sekadar hasil, ini berbicara tentang sikap dan konsentrasi dalam menghadapi semua pertandingan dengan cara yang sama, baik di Liga Champions maupun domestik,“ kata Pirlo.

“Ketika Anda memiliki sikap yang benar dan semangat ingin bermain, hasilnya ada di pihak Anda,“ tambah Pirlo.

Pada Kamis (17/12/2020) dini hari WIB, Juve akan menjamu Atalanta di Stadion Allianz.

Mereka tidak terkalahkan pada 23 pertandingan kandang di Serie A, menghadapi Atalanta.

Rekor tersebut dibuat Juventus sejak tahun 1989, tetapi Pirlo mewaspadai ancaman tim berperingkat delapan itu.

Atalanta memiliki 11 pencetak gol berbeda saat bermain di 11 pertandingan terakhir di Serie A musim ini.

Jumlah itu lebih banyak dari yang dibuat tim mana pun di Italia pada musim ini.

“Saya meyakini akan adanya laga yang sulit melawan tim yang sangat kuat. mereka telah menjadi tim kuat selama beberapa tahun terakhir," kata Pirlo.

"Kita telah melihat itu tidak hanya di Italia tetapi juga level Eropa. Ini akan menjadi pertandingan yang sulit untuk dijalani, mengingat sikap mereka. Kami harus menyikapinya sebagai pertandingan lawan tim papan atas,“ tutur Pirlo.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved