Pilkada Depok
Cerita Warga Depok Saat Mencoblos di Tengah Pandemi Covid-19 di TPS Pilkada Depok
Cerita Warga Depok saat mencoblos di Tengah Pandemi covid-19 di TPS Pilkada Depok
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Warga Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok, khususnya RT003/RW04 antusias memberikan hak suaranya di TPS 015, meski tengah di masa pandemi Covid-19.
Sejak pukul 08.30 WIB, satu per satu warga datang ke TPS dengan mengenakan masker.
Namun, ada langkah,-langkah yang mesti dilakukan oleh pemilih.
Pertama, pemilih diarahkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun,dimana tempatnya telah disediakan di depan pintu masuk TPS.
Kemudian, warga diberikan sarung tangan plastik lalu mengambil surat suara. Saat mengambil surat suara, KTP pun diberikan sebagai bukti pemilih berdomisili di area TPS.
Setelah itu baru pemilih diarahkan ke bilik suara dan melakukan pencoblosan.
Seusai mencoblos, pemilih tidak lagi mencelupkan jarinya ke tinta biru sebagai bukti, petugas yang berjaga justru melepas sarung tangan pemilih, lalu menyentuhkan tinta biru ke jari pemilih lewat pipet botol.
"Terkesan ruwet ya. Beda dengan pilkada di tahun-tahun lalu. Paling susah memakai sarung tangan. Tapi tidak masalah, yang penting aman. Sesuai dengan protokol kesehatan," ucap Marhadi Rahman, salah seorang pemilik suara kepada Warta Kota, Rabu (9/12/2020).
Baca juga: Pradi Supriatna dan Keluarga Sungkem ke Orangtua Minta Doa Restu Sebelum ke TPS di Pilkada Depok
Hal ini pula yang membuat Marhadi sedikit merasa aman. Sebelumnya dirinya tetap merasa was-was sehingga sejak dari rumah, protokol kesehatan telah diterapkannya.
Hal senada diutarakan oleh Hadi, dirinya mengaku pengalaman mencoblos kali ini terbilang unik.
"Beda sekali dengan pemilihan sebelumnya yang pernah saya lakukan. Tapi ini lah demi kesehatan kita bersama. Bagus dan lebih aman ya," paparnya.
Baik Marhadi dan Hari, keduanya berharap agar siapa pun pemimpin terpilih nantinya dapat membawa Depok lebih baik.
Ada pun di TPS O15, ada 253 warga yang tercatat punya hak suara. Namun, satu diantaranya telah meninggal dunia.
