Sepak Bola
Kisah Dua Malaikat Tak Bersayap dari Depok di SSB Bimpor, Jakarta Barat
Kisah dua malaikat tak bersayap dari Depok di SSB Bimpor, Jakarta Barat. Awlanya hanya mempunyai lima siswa.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ada banyak kisah di sekolah sepak bola atau disingkat SSB. Pengorbanan, kegilaan akan sepak bola bagaikan satu paket utuh di SSB.
Kali ini kisah Warta Kota menyajikan kisah SSB Bimpor yang berada di Jakarta Barat.
SSB Bimpor (bimbingan melalui pembinaan olahraga) telah ada sejak tahun 90-an, namun sempat vakum di tahun 2012, karena tidak ada tempat latihan.
Dua sosok pelatih, yaitu Lutfi dan Eka Christianto lah yang berjasa membangkitkan SSB ini.
Tak mudah, keduanya memulai dari nol.
"Peralatan dan perlengkapan latihan dulu tak tau rimbanya. Ada yang dijual dll. Kami berdua mengorbankan tabungan untuk membuka kembali SSB Bimpor ini," ucap Lutfi kepada Warta Kota, Selasa (8/12/2020).
Bahkan murid awalnya hanya lima siswa.
Aktif melakukan promosi, murid pun bertambah. Namun ada satu momen yang tak akan dilupakan keduanya.
"Kami bertemu dengan Haji Agus. Beliau orang depok dan merupakan salah satu penggemar tim Bimpor era 90-an dulu," tambah Eka.
Tak ayal, H.Agus pun membantu keduanya. Namun bukan dana, melainkan menyumbangkan jersey untuk anak-anak, serta perlengkapan latihan lainnya.
Bagaikan malaikat tak bersayap, H.Agus pun tetap menawarkan bantuan, dan meminta Lutfi dan Eka tak sungkan mengajukan bantuan.
"Beliau juga suka sepak bola, dan suka melihat pembinaan anak-anak. Banyak bantuan dari beliau saat perkembangan SSB ini," lanjut Eka.
Usai mendapat bantuan, Lutfi dan Eka pun terus memegang komitmen memajukan SSB.
Bahkan, keduanya sempat tak mendapat pemasukan sebagai pelatih selama tujuh bulan, sejak SSB dibangkitkan Juli 2019 lalu.
"Meski siswa seiring sudah bertambah, tapi kami fokus melengkapi apa-apa kebutuhan latihan anak-anak termasuk membayar biaya lapangan," terangnya.
Baca juga: Pasar Mobil Kemayoran Tawarkan Mobil dari Harga Kurang dari Rp 100 Juta hingga Miliaran Rupiah
Tak ada kata sedih, baik Lutfi dan Eka justru sudah menyadari sejak awal tujuan mereka bukanlah mencari untung.
Kebahagiaan keduanya adalah melihat anak-anak bahagia berlatih dan jauh dari hal-hal negatif, baik rokok, narkoba maupun pergaulan bebas.
Ada pun, sosok malaikat tak bersayap dari Depok, H.Agus kini berperan sebagai direktur teknik SSB Bimpor, dimana ada 50-an siswa didik disini.
"Saat ini kami bersyukur semua sudah lengkap dan bisa menjalankan roda organisasi dengan baik. Yang penting anak-anak bisa dibina disini dan berprestasi. Tak muluk-muluk, mereka sukses di sekolah saja pun kami bangga," tutup Eka.