Pilkada Depok

Gara-gara Covid-19, Tak Ada Kampung Pilkada di Kota Depok

Satu hari jelang pemungutan suara pemilihan kepala daerah (Pilkada) Depok 2020, sejumlah tenda mulai di pasang di tempat pemungutan suara (TPS).

Penulis: Vini Rizki Amelia |
Warta Kota/Vini Rizki Amelia
Petugas KPPS Kota Depok tengah mempersiapkan tenda untuk digunakan sebagai tempat pemungutan suara (TPS) di Pilkada Depok 2020, Selasa (8/12/2020). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Vini Rizki Amelia

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Satu hari jelang pemungutan suara pemilihan kepala daerah (Pilkada) Depok 2020, sejumlah tenda mulai di pasang di tempat pemungutan suara (TPS).

Satu diantaranya TPS 13 yang ada di wilayah RT 009/03, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.

Dari pengamatan wartakotalive.com, dua orang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) tengah mendirikan tenda.

Ketua TPS 13 Eko Wijadso saat memberikan keterangan kepada Warta Kota salam persiapannya membangun tenda untuk pemungutan suara Pilkada Depok 2020, Selasa (8/12/2020).
Ketua TPS 13 Eko Wijadso saat memberikan keterangan kepada Warta Kota salam persiapannya membangun tenda untuk pemungutan suara Pilkada Depok 2020, Selasa (8/12/2020). (Warta Kota/Vini Rizki Amelia)

Pengerjaan tersebut diawasi langsung Ketua TPS 13, Eko Wijadso yang juga turut membantu berdirinya tenda tersebut.

"Persiapannya sejak kemarin (7/12/2020) karena SK (surat keputusan) nya memang baru ada kemarin, hari ini kami targetkan selesai (pemasangan dan lainnya)," papar Eko kepada Warta Kota di lokasi, Selasa (8/12/2020).

Eko mengatakan, di wilayah TPS nya tercatat 300 pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Namun dari ratusan pemilih tersebut, Eko mengaku tak ada yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Kalau di sini sih ngga ada ya (warga yang isolasi mandiri), tapi memang sudah disiapkan petugas khusus (untuk sambangi pemilih yang jalani isolasi mandiri)" katanya.

Untuk menghindari kerumunan, Eko mengatakan pihaknya mengatur strategi dengam menyiapkan satu rumah warga yang lokasinya tepat di sebelah TPS.

Nantinya, bila terjadi kepadatan pemilih, petugas akan mengarahkan ke rumah warga tersebut agar tidak berkerumun di tenda yang telah disediakan.

"Untuk jamnya sebenarnya sudah di ataur tapi kalau tiba-tiba datang secara bersamaan, akan kita bagi dua area ruang tunggunya," tutur Eko.

Eko juga memaparkan di wilayahnya tak ada kampung Pilkada seperti yang sebelumnya selalu terlaksana.

Sebab, di masa pandemi ini, kerumunan harus dicegah guna menghindari adanya penyebaran Covid-19 atau klaster Pilkada.

"Kalau pemilu sebelumnya memang ada, kita kumpulkan di satu TPS tapi karena Covid-19 ini, diputuskan untuk ditiadakan," akunya.

Tingkat partisipasi warga terhadap pemilu di wilayahnya diakui Eko cukup bagus.

Bila melihat pemilihan legislatif 2019 lalu, ia menyebut, warga di RT nya mencapai 70 persen yang ikut memberikan hak suaranya.

"Cukup tinggi sih di sini (partisipasinya) semoga saja besok makin meningkat ya," paparnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved