Pilkada 2020

Viral Video Dugaan Politik Uang di Pikada Berau, Achmad Najib: Nodai Demokrasi dan Kondusifitas

Dugaan kasus politik uang di Berau mengakibatkan dua orang anggota tim relawan salah satu paslon menjadi korban pengeroyokan

Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Ilustrasi politik uang 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Dugaan politik uang atau money politic dalam pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Berau 2020 kembali ramai diperbincangkan.

Pasalnya sejumlah video maupun foto beredar di media sosial (medsos) yang menyangkut pautkan dengan salah satu Paslon yakni Paslon 01 Seri Marawiah dan Agus Tantomo.

Ketua Tim pemenangan dari pasangan calon Pilkada Berau nomor urut 02, Sri Juniarsih - Gamalis dari Ragam Pesona Berau Achmad Najib Fatoni menyayangkan atas terjadinya dugaan money politik dan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum yang melindungi aksi politik uang tersebut

"Kami sangat menyayangkan atas terjadinya kejadian-kejadian money politik yang menurut kami telah menodai pilkada berau 2020 yang seharusnya terlaksana secara bersih jujur dan adil," ungkap Najib melalui keterangan tertulisnya, Kamis (3/12/2020).

Kejadian tersebut, lanjut Najib, telah mempertontokan pada masyarakat betapa tidak eloknya persaingan dalam pesta demokrasi, terlebih dengan memakai politik uang yang dikemas dalam simulasi pemilihan paslon pilkada.

Baca juga: Pradi Supriatna Diserang Kampanye Hitam di Pilkada Depok Berujung ke Bawaslu Depok

"Akibat cara-cara kotor politik uang tersebut mengakibatkan konflik horizontal dan kekerasan antar masyarakat, yang sangat menodai kondusifitas Kabupaten Berau," tambahnya.

Fakta yang ada dilapangan, sambung Najib, menunjukkan kenyataan miris.

Apalagi, kata dia, sampai adanya bukti rekaman uang tunai dalam amplop-amplop yang siap diedarkan dalam jumlah besar.

"Kasus-kasus money politik tersebut mengakibatkan dua orang anggota tim relawan kami menjadi korban penyerangan, pengeroyokan dan perampasan dari oknum-oknum yang saat ini sedang dalam proses hukum. Korban saat ini mengalami luka berat dan sedang, dalam perawatan intensif di RSUD Abdul Rivai," jelasnya.

Baca juga: Pengamat Sebut Paslon Sri Juniarsih-Gamalis Menang Telak pada Sesi Debat Terbuka

Tak hanya itu, ia menambahkan, kejadian kekerasaan juga terjadi oleh petugas Panwascam Tanjung Redeb yang diduga dilakukan oleh oknum yang melindungi proses money politik tersebut.

"Kegiatan-kegiatan tersebut dillakukan di zona 1 yang seharusnya merupakan jadwal kampanye dari kami paslon 02, dengan kata lain seluruh kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan diluar jadwal kampanye dan ilegal," tegasnya.

Atas kejadian tersebut, kata Najib, pihaknya telah melaporkan kepada Pihak Kepolisian Resor Berau tentang penyerangan, penganiyaan, pengeroyokan dan perampasan yang menimpa Dua orang anggota tim relawan tersebut.

Baca juga: Gibran Ajak Warga Datang ke TPS, dan Doakan Pilkada Solo Berlangsung Aman dan Lancar

"Kami juga telah melaporkan kepada Bawaslu Kabupaten Berau tentang masifnya money politik yang terjadi saat ini di Kabupaten Berau. Kami berharap pihak yang berwaji dalam hal ini Kepolisian dan Bawaslu segera memproses dugaan kasus tersebut secara cepat," tutupnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Berau, Nadirah telah meminta klarifikasi, terkait dugaan politik uang atau money politik yang diduga dilakukan Paslon nomor urut satu.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved