Kabar Tokoh
Kisah KH Miftachul Akhyar yang Berhasil Ubah Kampung Kedung Tarukan Jadi Ramah Ulama
KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk periode 2020-2025.
“Akhlak ini beliau dapat dari ayahandanya, KH Abdul Ghoni,” lanjut Karomi.
Karomi mengutip penuturan Gus Tajul Mafakhir, bahwa ayah KH Miftachul Akhyar merupakan karib KH M. Usman al-Ishaqi Sawahpulo saat sama-sama nyantri kepada Kiai Romli di Rejoso, Jombang.
Terlebih lagi saat sang ayah nyantri kepada Kiai Dahlan Ahyad Kebondalem sang pendiri MIAI dan Taswirul Afkar.
“Tepatlah kiranya pepatah mengatakan: "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya".
KH Abd Ghoni dalam pandangan Abah Thoyib Krian merupakan salah satu kiai ampuh yang ditutupi oleh keindahan akhlak.
Acapkali KH Abd Ghoni mengadukkan wedang, menyuguhkan dan mempersilahkan kepada tamunya. Nah, "lelaku sae" inilah yang oleh KH Miftachul Akhyar tetap dilestarikan,” tulis Karomi.
Miftachul Akhyar Dorong Peta Zona Covid-19
Pemikiran maupun pernyataan Miftah belakangan ini turut disorot oleh publik secara luas.
Ketika pandemi Covid-19 mulai menyebar di Indonesia, Miftah meminta pemerintah membuka secara detail pemetaan zona persebaran Virus Corona dari lingkup terkecil seperti desa-desa.
Zona itu, kata dia, harus dibuka agar menjadi acuan pelaksanaan Surat Edaran Menteri Agama tentang Panduan Ibadah di Bulan Ramadhan di tengah wabah Corona.
"Pemerintah bila perlu membuka peta zona Covid-19 sampai diperkecil ke tingkat desa hingga tingkat kampung. Biar terlihat mana yang zona hijau, zona kuning, dan zona merah. Ini yang bisa hanya pemerintah, biar rakyat tidak semakin bingung," kata Miftah pada April 2020.
Tak hanya itu, Miftah juga sangat memerhatikan terhadap isu-isu perdamaian di Palestina selama ini.
Ia sempat menyampaikan sikap resmi NU dalam Webinar Internasional bertema "Ulama Nusantara Bela Al-Aqsha" yang diikuti sejumlah ulama dari Palestina dan sejumlah negara Asia pada September 2020.
Pada kesempatan itu, Miftah mengingatkan agar umat Islam bersatu demi Palestina karena kini banyak godaan yang mengganggu umat Islam.
"Saat ini banyak godaan dunia yang mengganggu umat sehingga menjauh dari Islam termasuk zionis yang memiliki niat jahat untuk merusak umat Islam," kata Miftah.