Ingin Gaet Suporter Lebih Banyak Jadi Alasan Bhayangkara FC Pindah ke Solo  

Klub berjuluk The Guardian itu pun berubah nama menjadi Bhayangkara Solo FC.

Perubahan nama itu tak terlepas dari perpindahan homebase Bhayangkara FC yang semula di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, itu ke Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.

Dengan demikian, Bhayangkara FC pun dipastikan pindah markas, dari Jakarta ke Solo.

Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Kombes Pol Sumardji, mengatakan bahwa salah satu alasan Bhayangkara FC pindah ke Solo, yakni ingin menggaet suporter lebih banyak lagi.

Pasalnya, di Jakarta tak banyak pendukung yang antusias dengan Bhayangkara FC.

“Yang pasti itu, kami ingin mendekatkan kepada suporter yang cinta sepak bola. Dikarenakan di Jakarta kami tidak bisa menggaet atau mendapatkan suporter yang lebih besar,” kata Sumardji dikutip dari Tribunnews.com.

“Pertimbangannya itu. Jadi dengan adanya suporter yang ada, bisa menambah semangat anak-anak,” ujar Sumardji.

Oleh karena itu, untuk homebase Bhayangkara Solo FC akan menggunakan Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.

Sedangkan untuk latihan, Indra Kahfi dan kawan-kawan bakal berlatih di Stadion Universitas Sebelas Maret (UNS).

Hal itu dikatakan langsung oleh CEO Bhayangkara Solo FC, Irjen Pol Istiono, dalam peresmian Bhayangkara Solo FC di Stadion Manahan, Solo, Jumat (27/11/2020).

“Kami sudah MoU dengan Rektor UNS, basecamp latihan rutin dan mess penginapan pemain di lingkungan UNS dan didukung penuh oleh pak Rektor," kata Istiono.

"Di tempat lapangan Pasoepati Manahan Solo ini dalam rangka homebase dan homeground serta peresmian nama baru Bhayangkara FC menjadi Bhayangkara Solo FC,” ujar Istiono.

Sumardji menambahkan bahwa untuk skuad sendiri sejauh ini tidak ada perubahan dan pelatih masih diarsiteki Paul Munster.

“Ya, pelatih masih Pau Munster. Jadi, belum ada pergantian,” pungkasnya.