Serie A
AC Milan Terpuruk di Serie A karena Gol Hantu ke Gawang Juventus
Adriano Galliani, mantan CEO AC Milan, ungkit gol hantu Sulley Muntari ke gawang Juventus sebagai penyebab terpuruknya I Rossoneri di Serie A Italia.
Penulis: Merdisikandar | Editor: Merdisikandar
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Adriano Galliani, mantan CEO AC Milan, mengungkit insiden dengan Juventus, delapan tahun lalu, sebagai penyebab terpuruknya I Rossoneri di Serie A Italia.
Katanya, Milan tidak akan terpuruk hingga saat ini bila gol Sulley Muntari ke gawang Juventus disahkan wasit.
I Rossoneri kalah bersaing dengan Juventus dalam perebutan Scudetto 2011-2012.
Gol Muntari yang dianulir pada pertemuan kedua tim, di Stadion San Siro, Milan, diyakini banyak orang jadi faktor terbesar penyebab kegagalan Milan menjadi juara musim itu.
Pertandingan itu terjadi pada tanggal 25 Februari 2012 dan Milan harus puas bermain imbang, 1-1.
Milan unggul lebih dulu lewat tembakan keras Antonio Nocerino. Mereka bisa menambah keunggulan andai hakim garis tidak menganulir gol dari sundulan Muntari.
Dari rekaman kamera televisi terlihat bola sudah melewati garis gawang, sebelum ditinju keluar oleh penjaga gawang Juventus, Gianluigi Buffon. Waktu itu belum ada teknologi garis gawang maupun VAR.
Juventus memanfaatkan momentum itu untuk menyamakan kedudukan, menjelang laga berakhir.
Alessandro Matri menjebol jala gawang tuan rumah Milan, beberapa menit setelah gol dia dianulir akibat off-side.
“Itu (gol Muntari) seharusnya disahkan dan kami bisa saja memenangkan gelar juara musim itu,“ kata Galliani, yang sekarang memimpin klub Serie B, Monza, kepada Libero.
Galliani menambahkan, gol hantu itu yang mengubah wajah Milan, termasuk kekuatan finansial mereka akibat gagal meraih Scudetto.
Hal itu membuat Milan menjual dua pemain bintangnya, Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva ke Paris Saint-Germain.
“Sejarah bisa saja berbeda. Kami menjual Ibrahimovic dan Thiago Silva pada akhir musim itu, dua sosok juara yang masih bermain di level tertinggi,” tuturnya.
“Jika keadaannya berbeda, mereka mungkin masih tetap menjadi pemain Milan dan kami juga mungkin bisa merekrut Carlos Tevez, yang malah bergabung dengan Juventus. Bersamanya kami bisa memenangkan tiga Scudetto Serie A secara beruntun,” tambah Galliani.
Milan terakhir kali mengangkat menjadi juara Serie A pada musim 2010-2011 dan setelah itu belum pernah lagi menjadi juara.
Namun, pada musim 2020-2021 mereka berpeluang menjadi yang terbaik, setelah menduduki puncak klasemen hingga pekan kedelapan.