Alusya Kisahkan Peralatannya Rusak saat Mencukur Rambut Pengungsi Merapi

Satu keluarga penata rambut dari Magelang, memberikan layangan cukup rambut gratis di lokasi pengungsian warga yang menghindari erupsi Gunung Merapi

Editor: Ign Prayoga
Alusya Kisahkan Peralatannya Rusak saat Mencukur Rambut Pengungsi Merapi
Tribun Jogja/Hasan Sakri Ghazali
Kondisi Gunung Merapi pada Rabu (18/11/2020) ketika berstatus Siaga hingga sebagian warga Magelang mengungsi. Beberapa pihak pun mengulurkan tangan termasuk Alusya, pemilik salon, yang memberikan layanan perawatan rambut gratis bagi pengungsi, Minggu (15/11/2020).

WARTAKOTALIVE.COM, MAGELANG -- Satu keluarga penata rambut dari Magelang, mengadakan bakti sosial bagi warga yang mengungsi untuk menghindari dampak erupsi Gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY.

Keluarga ini melakukan bakti sosial dalam bentuk memberi layanan potong rambut gratis bagi pria maupun di tempat-tempat pengungsian.

Kegiatan yang dilakukan Alusya Murianingsih dan keluarganya ini mendapat sambutan hangat dari para pengungsi. Mulai dari anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, sampai lansia antusias mendapatkan layanan pangkas rambut gratis.

“Para pengungsi juga butuh kebersihan yang maksimal dan harus tetap sehat. Dengan adanya layanan potong rambut gratis ini, mereka bisa tampil istimewa meskipun di pengungsian,” kata Alusya Murianingsih pada kegiatan bakti sosial di tempat pengungsian di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu (15/11/2020).

Alusya Murianingsih adalah empunya Ria Salon di wilayah Borobudur, Magelang. Alusya dan lima saudarnya memberikan layanan perawatan rambut bagi para pengungsi karena rasa kepedulian terhadap sesama.

Pada bakti sosial di Balai Desa Deyangan, Alusya dan kelima saudaranya telah bersiap-siap di lokasi sedari pukul 13.00 WIB. Mereka juga melibatkan para asisten dan membawa peralatan potong rambut, meja, kaca, dan juga memakai pakaian APD.

“Semua alat potong rambut kita bawa. Meja, kaca, alat-alat kesehatan. Kita juga memakai APD," katanya.

Pengungsi dari berbagai kalangan usia mengantre di beranda belakang balai desa. Anak-anak mendapat kesempatan lebih awal untuk pangkas rambut. Ada yang minta dipotong rapi ada juga yang minta model kekinian. Satu per satu, permintaan para bocah itu dilayani.

"Kami memberikan layanan potong rambut untuk semua usia, dari bayi, ibu hamil, ibu menyusui, sampai kakek-kakek dan nenek-nenek,” ujar Alusya Murianingsih.

Alusya dan keluarganya merupakan pemilik salon dan barbershop di kawasan Borobudur yakni Ria Salon, Restu Salon, dan Garasi Barbershop, serta Rahayu Salon di Japuhan, Muntilan.

“Kami selalu muter dari pengungsian satu ke pengungsian lain. Kami enam orang, kakak beradik dan semua tukang cukur,” tambah wanita berusia 53 tahun itu.

Aksi Alusya Murianingsih dan keluarganya di Deyangan, Mertoyudan, bukan yang pertama. Sebelumnya, mereka juga memberikan layanan serupa di titik pengungsian di Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid.

“Beberapa waktu lalu kami juga berbagi dengan organisasi wanita dan PKK Kabupaten Magelang. Kami memberikan layanan pangkas rambut gratis yang ternyata sangat dibutuhkan para pengungsi," katanya.

"Di sini udaranya panas, sehingga mereka butuh kebersihan yang maksimal dan tetap sehat. Dengan adanya layanan potong rambut gratis ini, mereka bisa tampil istimewa,” ujar Alusya Murianingsih.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved