Atasi Pengangguran Kang Jimmy Beri Usulan Satu Perusahaan Wajib Rekrut 30 Orang Warga Asli Karawang
Kita akan gelontorkan uang negara dalam 1 tahun Rp 30 miliar untuk mendidik dan mengedukasi anak muda Karawang agar memiliki daya saing yang hebat
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG --- Berbagai gagasan dilontarkan untuk menanggapi persoalan lapangan kerja yang ada di Kabupaten Karawang.
Seperti disampaikan calon Bupati Karawang nomor urut dua, Ahmad Zamakhsyari alis kang Jimmy.
“Gampang. Kenapa gampang karena Karawang punya banyak pabrik. Semua perusahaan manufaktur ada di Karawang, mulai dari tekstil, sandang kulit semua ada di Kabupaten Karawang,” kata Jimmy saat ditemui Wartakotalive.com beberapa waktu lalu.
Dikatakan Jimmy, dalam mengatasi masalah sulitnya lapangan kerja yang membuat angka pengangguran tinggi, maka dari 1.500 perusahaan yang ada di Karawang diminta wajib menerima 30 orang calon pekerja dalam satu tahun.
“Jika 30 orang dalam satu PT dikali 1.500 pabrik saja. Maka ada 45 ribu tenaga kerja rakyat Karawang yang bisa bekerja di Kampung halamannya sendiri,” katanya.
Para perusahaan akan dibebaskan untuk mengambil tenaga kerja dari manapun.
Asalkan satu perusahaan 30 orang merupakan tenaga kerja yang berasal dari Kabupaten Karawang sendiri.
Jimmy pun menyakini dengan cara ini perusahaan akan menerima.
Terkait masalah perusahaan manufaktur menerima tenaga ahli, Jimmy mengatakan sebelum terjun ke dunia kerja, para calon tenaga kerja ini akan dibekali pelatihan.
“Kita akan bekali pelatihan buat mereka. Kita akan gelontorkan uang negara dalam 1 tahun Rp 30 miliar untuk mendidik dan mengedukasi anak muda Karawang agar memiliki daya saing yang hebat. Jadi ada simbiosis mutulisme,” ucapnya.
Kembalikan padat karya
Sementara itu, Aep Syaepuloh, paslon nomor urut dua mengatakan jika permasalahan pengangguran sebenarnya sudah di pikiran di masa pemerintahan Cellica Nurrachadiana, yaitu mengembalikan kembali yang namanya padat karya.
Apalagi, Karawang dulunya banyak perusahaan padat karya seperti pabrik Garmen, Pabrik Tekstil dan pabrik sepatu. Sehingga di tahun 1999 hingga 2014 banyak masyarakat yang terserap oleh perusahaan padat karya itu.
"Saya sudah bertemu yang namanya Apindo, ini adalah salah satu komunitas pengusaha. Nanti insyaallah UMK pabrik khusus akan kami berikan kepada perusahaan padat karya," katanya, Kamis (12/11).
Nantinya perusahaan padat karya banyak menyerap tenaga kerja hanya beribadah SD dan SMP. Bahkan dulu ada 150 ribu masyarakat yang pernah terserap di perusahaan tersebut.
"Untuk itu insyaallah nanti pasca pandemi selesai. Pabrik itu akan buka kembali. Masa Kabupaten lain bisa memberikan UMK Khusus tapi Karawang tidak," ujarnya.
Terkait masalah percaloan di dunia tenaga kerja, saat ini untuk melamar kerja tidak perlu lagi ke Dinasker melainkan langsung dapat melalui aplikasi Info loker Karawang, disana seluruh perusahaan yang membuka lowongan akan dapat lebih mudah di akses.
Nanti tugas Disnaker hanya menyediakan pelatihan kerja kepada calon-calon pelamar, sehingga mereka dapat skill sebelum terjun ke dunia kerja. Sebab saat ini Pabrik yang ada di Karawang membutuhkan Karyawan yang memiliki skill.
"Bayangkan masyarakat ingin masuk ke pabrik manufaktur tapi mereka memerlukan tenaga ahli. Jika tidak punya ke ahlian ya tidak bisa diterima, untuk itu itu kita berikan balai latihan kerja," ucapnya.