Timnas
Hamsa Lestaluhu Siap Bersaing dengan Jack Brown di Timnas U-19
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, panggil 38 pemain untuk ikuti pemusatan latihan (TC) di Jakarta pada 13 hingga 23 November 2020.
Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
Tempat pemusatan latihan para pemain Timnas U-19 di Stadion Madya, Jakarta.
Rencannaya, skuad Garuda Nusantara mulai berkumpul pada Jumat (13/11/2020).
Sebelum menggelar TC di Jakarta, para pemain Timnas U-19 telah menjalani virtual home training sejak Kamis (5/11/2020).
Salah seorang pemain yang dipanggil untuk mengikuti TC, yaitu gelandang Bhayangkara FC, Hamsa Lestaluhu.
Dia menyatakan siap bersaing dengan pemain lainnya di lini tengah Timnas U-19.
Hamsa bertekad memberikan penampilan dan kemampuan terbaik saat pemusatan latihan Timnas U-19.
Hamsa memang harus benar-benar memanfaatkan pemanggilan itu. karena sebelumnya dia dicoret pada Agustus lalu.
Oleh karena itu, Hamsa sangat antusias dan siap memikat hati tim pelatih Timnas U-19.
“Kalau buat saya sendiri, rasanya sangat senang bisa kembali ke Timnas U-19. Saya akan berusaha berikan yang terbaik, selebihnya terserah pelatih,” kata Hamsa dikutip dari situs resmi klub.
Pemain berusia 18 tahun itu mengaku tidak gentar dengan persaingan di lini tengah Timnas U-19.
Bahkan, Hamsa siap beradu kemampuan, termasuk dengan para pemain keturunan seperti Jack Brown.
“Yah pasti ada rasa gentar, tetapi In sya Allah saya bisa melewati semua persaingan itu," terang Hamsa.
Selain Hamsa, ada satu pemain Bhayangkara yang dipanggil, yaitu Serdy Ephy Fano.
“Puji Tuhan, saya diberikan kesempatan lagi. Mudah-mudahan, kali ini saya dapat memberikan yang terbaik dan bisa bertanggung jawab dengan kepercayaan para pelatih yang memberi saya kesempatan lagi," kata Serdy.
Ini jadi kesempatan kedua bagi Serdy setelah dicoret jelang ke Kroasia, karena tidak disiplin.
Pemain berusia 18 tahun itu bukan satu-satunya pemain yang dipanggil ke Timnas U-19 pasca dicoret.
Ada beberapa pemain lain yang diberi kesempatan kedua, yakni Arya Gerryan, Hamsa Lestaluhu, dan Fajar Fathur Rahman.