Berita Nasional

Tak Peduli Bully, Megawati Kembali Kritik Generasi Muda yang Percaya Hoaks daripada Cari Kebenaran

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali kritik generasi muda yang malas mencari kebenaran hingga lebih percaya hoaks

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri mengepalkan tangan seraya mengucapkan kalimat khas partai yang dipimpinnya, Merdeka. Ia tak peduli dengan bully demi tujuan ucapanya untuk bangsa dan negara. 

Hal itu lantaran Indonesia terlalu banyak mengimpor barang-barang.

Menurutnya, ragam makanan khas Indonesia juga kalah pamor dengan makanan Korea dan Jepang yang sudah mendunia.

Mega berharap, kesejahteraan masyarakat menjadi agenda prioritas dalam pembangunan bangsa.

"Yang sayang, semangat kita membangun negeri ini. Menggampangkan."

Baca juga: Direktur Teknik Garuda Select Dennis Wise: Tinggal Menuntun Mereka ke Arah yang Tepat

"Apa-apa impor. Kenapa tidak ekspor? Itu sebenarnya semua perjalanan Pancasila, menyejahterakan semua masyarakat Indonesia."

"Supaya petani terangkat, supaya boganya enak-enak," kata Mega.

Megawati juga menyinggung terkait berita-berita bohong atau hoaks yang berkembang di masyarakat.

Ia merasa heran dengan anak-anak muda masa kini yang lebih percaya hoaks.

Menurutnya, ini menunjukkan kecenderungan anak-anak muda enggan mencari tahu kebenaran sebuah informasi yang mereka temukan di dunia maya.

Baca juga: Polisi Selidiki Pemilik 5 Akun Twitter yang Dilaporkan Terkait Beredarnya Video Syur Mirip Gisel

"Tadi saya berbicara mulai dengan Pancasila. Anak-anak muda banyak kan, karena ada internet dan sebagainya."

"Anehnya sekarang kenapa lebih percaya pada hoaks dari pada tidak menanyakan dulu apakah ini benar atau tidak. Selalu, mulai kecenderungan," ujar Mega, masih dikutip dari Kompas.com.

Ia mempertanyakan pemahaman anak-anak muda kini terhadap Pancasila.

Mega juga mengulas kisah para pejuang kemerdekaan di masa lampau yang telah memiliki pandangan jauh ke depan untuk membangun bangsa.

Baca juga: Kenalkan, Ini Samsung Galaxy M21s Triple Camera 6.000 mAh, Ini Harga dan Bedanya dengan Galaxy M21

Mega mencontohkan Presiden RI pertama Soekarno yang berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika pada 1955.

Padahal, kala itu kemajuan teknologi belum sebesar sekarang.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved