Akibat Pandemi Covid-19, Tujuh Juta Anak di Dunia Berpotensi Alami Stunting
Hasil riset Foodbank of Indonesia 2020 menemukan sebesar 27 persen balita di Indonesia pergi ke sekolah PAUD dalam eadaan lapar karena tidak sarapan.
Penulis: Lilis Setyaningsih | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tidak hanya sakit, pandemi Covid telah mengubah banyak aspek. Bahkan banyak yang memperburuk keadaan.
Hasil riset Foodbank of Indonesia (FOI- 2020) menemukan sebesar 27 persen balita di Indonesia pergi ke sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam keadaan lapar karena tidak sarapan.
Adanya pandemi pun semakin memperburuk keadaan ini.
Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), krisis sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona berpotensi menyebabkan hampir tujuh juta anak di dunia mengalami stunting akibat kekurangan gizi.
Baca juga: Harga Tiketnya hanya Rp 80.000, Penumpang ini Kaget Bayar Makan dan Minum di Kereta Api Rp 45.000
Baca juga: Di Tengah Video Syur, Kini Viral Video Gading Marten Mantan Suami Gisel: Sabar Sama Ikhlas Beda lho
Baca juga: Video Syur Mirip Dirinya Beredar di Medsos. ini Pengakuan Gisel
Sementara di Indonesia banyak keluarga yang kehilangan penghasilan membuat kondisi pangan balita lebih rentan dari masa sebelumnya.
Melihat fakta tersebut, Foodbank of Indonesia (FOI) berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam mencari solusi untuk penanganan permasalahan pangan dan gizi.
Tidak seperti orang Jepang, di mana mengonsumsi ikan sudah jadi kebiasaan. Anak-anak di Indonesia kurang makan ikan.
Padahal ikan sangat penting sebagai asupan protein yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak.
Melalui salah satu rangkaian Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia yaitu aksi Ikan untuk Anak #IUAK.
Aksi #IkanUntukAnak merupakan inisiasi yang dilakukan Foodbank of Indonesia bersama Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan BeeJay Bakau Resort untuk meningkatkan kesadaran bahwa ikan adalah salah satu alternatif pangan lokal untuk mencegah kelaparan pada balita dan mudah diakses baik jarak maupun harga.
Menurut Dekan FTP UGM Eni Harmayani, ikan merupakan salah satu sumber protein yang penting untuk dukung tumbuh kembang anak dan memiliki banyak keunggulan.
"Ikan sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Ikan juga merupakan pilihan pangan lokal yang mudah didapatkan karena jumlah produksinya melimpah di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Diperlukan sosialisasi budaya makan ikan kepada anak sejak dini dengan cara-cara pengolahan yang kreatif,” ungkap Eni di media briefing via online dengan tema 'Peluncuran Ikan Untuk Anak: Bunda Sebagai Pahlawan Pangan Bagi Balita' pada Senin (9/11/2020).
Menurut Pendiri FOI, Hendro Utomo, kegiatan yang bertema “Bunda Sebagai Pahlawan Pangan bagi Balita” ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran bunda terkait pentingnya pangan lokal dan gizi bagi tumbuh kembang anak dan upaya pencegahannya demi masa depan Indonesia.
Peluncuran diadakan di 3 lokasi yaitu: DKI Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dalam waktu yang berbeda, Di DKI Jakarta, 800 bunda PAUD tergabung dalam Peluncuran Ikan untuk Anak #IUAK ini.
FOI bersama FTP UGM, BJBR dan para bunda PAUD di 6 propinsi terus bergerak membuka akses pangan bagi balita.