Pilpres AS
Fokus Media Dunia di Pilpres AS: Mulai dari Kekacauan, Tontonan Hiburan, hingga Ancaman Perang Sipil
Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden sejauh ini unggul di Georgia, untuk pertama kalinya. Pennsylvania tampaknya juga akan direngkuhnya.
WARTAKOTALIVE.COM, WASHINGTON DC - Penghitungan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat atau Pilpres AS masih terus berlangsung.
Saat penghitungan suara masih belum selesai, perhatian banyak media di dunia tertuju pada kandidat petahana Donald Trump yang mengatakan akan mengambil langkah hukum alias menggugat
Media dunia juga mengangkat "kekacauan" yang timbul di tengah penghitungan suara piilpres AS, dengan fokus ke sejumlah negara bagian kunci yang akan menentukan siapa yang akan ke Gedung Putih.
Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden sejauh ini unggul di Georgia, untuk pertama kalinya.
Hasil di Pennsylvania juga tengah ditunggu dengan perbedaan tipis dan Biden juga diperkirakan akan unggul.
Tim BBC Monitoring merangkum reaksi dunia sejauh ini sebagai berikut:
Baca juga: UPDATE Hasil Pilpres AS, Welcome President Joe Biden, Donald Trump Bakal Nyalon Lagi atau Pensiun?
Baca juga: Jika Kalah dan Donald Trump Ogah Tinggalkan Gedung Putih, Joe Biden Bisa Minta Militer Mengusinya

Hubungan AS dan China
Relasi antara AS dan China, rival lama dan kekuatan ekonomi yang bertanding satu sama lain, telah merosot ke tingkat paling rendah dalam puluhan tahun.
Kedua kandidat dalam pemilihan ini telah berjanji akan bersikap tegas dalam berurusan dengan Beijing.
Dengan sikap ini, barangkali tidak mengejutkan bila media pemerintah China melabeli pemilihan ini "memecah-belah, tegang, dan kacau" yang dicemari dengan "kerusuhan, saling hina, dan politik uang", seperti yang dilansir dari BBC Indonesia pada Jumat (6/11/2020).
"Banyak media dan rakyat khawatir jika terjadi sengketa pemilu, perkembangan ini bisa memicu kekacauan dan bahkan kerusuhan," kantor berita resmi China, Xinhua, melaporkan pada Selasa.
Baca juga: Hasil Pilpres AS Joe Biden di Ambang Kemenangan, Analis SGB: Saatnya Kembali Berburu Emas dan HKK
Baca juga: Tak Hanya Didukung di Pilpres AS, Kamala Harris Jadi Inspirasi Kaum Wanita di India, Desa Leluhurnya
Sementara itu, saluran berita negara CCTV menyiarkan laporan video yang berfokus pada ketakutan akan kekerasan pascapemilu.
"Ada kekhawatiran mendalam akan kerusuhan yang berkepanjangan," kata laporan itu.
Namun pemerintah China belum bicara banyak.
Pada Rabu (04/11/2020), seorang juru bicara menyatakan pemerintah "tidak punya posisi" tentang pemilihan ini.