Diskominfo Kota Depok Kebut Pemasangan Wifi Gratis bagi Warga Untuk Pembelajaran Jarak Jauh
Program wifi gratis untuk masyarakat terus digencarkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok.
Penulis: Vini Rizki Amelia |
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Program wifi gratis untuk masyarakat terus digencarkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok.
Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Aplikasi Informatika Diskominfo Kota Depok, Bagus Maulana Akbar mengatakan, fasilitas ini ditargetkan terpasang pada 1.200 titik yang sejauh ini sudah terpasang di 680 titik.
Menurut Bagus, program tersebut merupakan upaya nyata yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Baca juga: Kuliah Online di Jakarta, Agatha Chelsea Pernah Rebutan Sinyal Wifi dengan Adik yang Sekolah Online
“Diusahakan semua titik ini sudah dapat digunakan pada bulan November nanti. Kami juga sedang mengejar agar titik yang belum terpasang bisa segera diselesaikan,” kata Bagus dalam keterangan tertulis, Kamis (5/11/2020).
Bagus menuturkan, sebelumnya ada 1.500 titik yang menjadi sasaran ketika diinventarisasi melalui google form pada Oktober lalu.
Namun setelah dilakukan penyortiran dan cleansing, hanya terdapat 1.200 titik yang valid.
Pihak penyedia telekomunikasi, kata Bagus, melakukan pemetaan dan survei terhadap titik yang diajukan.
Baca juga: Atasi Kendala Susah Sinyal saat Pembelajaran Daring, Pemkab Bogor Pasang WiFi di 40 Kecamatan
Apabila dirasa kurang mumpuni untuk dilakukan pemasangan jaringan, diminta agar mencari lokasi alternatif.
“Jika memang pihak RW setempat tidak memiliki lokasi alternatif, maka akan diupayakan untuk pengadaan utilitas pendukungnya,” tuturnya.
Dalam pelaksaan program ini, Bagus mengatakan pihaknya menghadapi sejumlah kendala dalam pemasangan WiFi.
Baca juga: Menurut Survei, 95 Persen Guru di Indonesia Lebih Memilih Pembelajaran Jarak Jauh
Mulai dari infrastruktur layanan yang belum tersedia di wilayah tersebut hingga masih banyaknya masyarakat yang khawatir fasilitas ini berbayar.
“Kegiatan ini ditanggung pemerintah dalam mendukung program PJJ dan diprioritaskan bagi warga kurang mampu yang membutuhkan pendidikan. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir,” katanya.