Kemlu RI Sebut Pernyataan Emmanuel Macron Menyinggung lebih dari 2 Miliar Muslim di Seluruh Dunia

Pernyataan itu diwakili oleh pernyataan resmi dari Kemlu RI. Di mana pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron disebut memicu perpecahan.

Editor: Mohamad Yusuf
Dok AFP/Intisari
Pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron dinilai telah menghina agama Islam dan Nabi Muhammad SAW. 

WARTAKTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia akhirnya angkat bicara menanggapi pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang kontroversial.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dinilai tak menghormati Islam dan komunitas muslim di seluruh dunia.

Pernyataan itu diwakili oleh pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Di mana pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron disebut memicu perpecahan.

Baca juga: 8 Fakta PM Prancis Emmanuel Macron, Hina Islam dan Nabi Muhammad hingga Nikahi Nenek 67 Tahun

Baca juga: Teror di Prancis, 1 Wanita Dipenggal, 2 lainnya Tewas di Gereja, Apakah Terkait Kartu Nabi Muhammad?

Baca juga: Kisah Susan, Ditinggal Suami yang Pilih Selingkuhannya,Kini Sukses Usaha Katering Bergelimang Harta 

 

 

"Indonesia mengutuk pernyataan Presiden Prancis yang tidak menghormati Islam dan komunitas Muslim di seluruh dunia,"  tulis pernyataan Kemlu dilansir kemlu.go.id, melalui Tribunnews, Jumat (30/10/2020).

"Pernyataan itu telah menyinggung lebih dari 2 miliar Muslim di seluruh dunia dan telah memicu perpecahan di antara berbagai agama di dunia," tambahnya.

Kemlu juga menyebut seharusnya kebebasan bereskpresi tidak dilakukan dengan penodaan.

"Kebebasan berekspresi hendaknya tidak dilakukan dengan cara yang menodai kehormatan, kesucian dan kesucian nilai dan simbol agama."

"Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar dan demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia mendesak masyarakat global untuk mengedepankan persatuan dan toleransi beragama, terutama di tengah pandemi yang sedang berlangsung," ungkap Kemlu.

Sebelumnya, pada 2 Oktober 2020, Macron mengumumkan rencana kontroversial untuk mengatasi apa yang dia sebut sebagai "separatisme Islam" di Prancis.

Macron mengklaim, Islam berada dalam krisis di seluruh dunia dan berjanji membebaskan Islam di Prancis dari pengaruh asing.

Pekan kemarin, Macron membela insiden kartun Nabi Muhammad, setelah pembunuhan brutal guru Samuel Paty.

Samuel Paty merupakan guru sejarah dan geografi yang tewas dipenggal kepalanya setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas diskusi tentang kebebasan berpendapat kepada siswa sekolah menengah.

Untuk diketahui, insiden ini memicu gelombang kemarahan dan protes di seluruh dunia serta kampanye untuk memboikot produk Prancis.

Baca juga: Ifan Seventeen Ngamuk ke Selebgram Amrazing karena Postingannya, Lo ada Masalah Sama Gw Bro?

Baca juga: Blak-blakan, PROJO Minta Erick Thohir Perbanyak Komisaris dan Direksi dari Pendukung Jokowi

Tanggapan Menag

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved