Tawuran

Kapolsek Ciledug Tepis Berita yang Menyebutnya Kritis Terkena Sabetan Golok

Kapolsek Ciledug, Kompol Wisnu Wardana, menepis pemberitaan yang beredar bahwa dirinya kritis terkena sabetan senjata tajam.

Editor: Valentino Verry
Istimewa
Empat remaja di Kebon Jeruk, Jakarta Barat ditangkap polisi ketika hendak tawuran pada Minggu (5/4/2020) 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Kapolsek Ciledug, Kompol Wisnu Wardana, menepis pemberitaan yang beredar bahwa dirinya kritis terkena sabetan senjata tajam.

Seperti diketahui, Kamis (29/10/2020) dini hari, terjadi tawuran dua ormas di Kecamatan Larangan, Ciledug, Kota Tangerang.

Tawuran yang meresahkan warga itu terjadi di Jalan Cokroaminoto, Kecamatan Larangan.

Tawuran dua kelompok remaja di Jalan Bekasi Timur IV, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (29/10/2020) pagi.
Tawuran dua kelompok remaja di Jalan Bekasi Timur IV, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (29/10/2020) pagi. (ISTIMEWA)

Para anggota ormas itu pun tak segan-segan menggunakan senjata tajam yang juga melukai Wisnu saat bertugas mengamankan situasi.

"Luka gores senjata tajam saat melerai, aman," ujarnya saat dimintai keterangan.

Desas-desus kabar bahwa Wisnu sempat dirawat secara intensif lantaran luka yang dialaminya cukup parah.

Namun, Wisnu langsung menampik kabar kalau dirinya sempat kritis.

"Izin, alhamdulillah baik-baik ndan, hoaks apabila berita kritis," kata Wisnu.

Terekam melalui kamera Closed Circuit of Television (CCTV), aksi tawuran antar kelompok pemuda terjadi di Jalan Warakas I, Gang 12 RT 13 RW 01, Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (12/10/2020)
Terekam melalui kamera Closed Circuit of Television (CCTV), aksi tawuran antar kelompok pemuda terjadi di Jalan Warakas I, Gang 12 RT 13 RW 01, Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (12/10/2020) (Istimewa)

Dari informasi yang didapatkan, awal mula kejadian pada Rabu (28/10/2020) sekitar pukul 15.00 WIB, anggota dari salah satu kubu sedang nongkrong di markasnya kawasan Ciledug.

"Saat itu keduanya sedang dalam keadaan mabuk," ujar Wisnu.

Dalam keadaan mabuk, lanjut Wisnu, dua orang berinisial M dan B mengendarai motor menuju Kecamatan Larangan.

Keduanya tiba-tiba saja langsung menurunkan bendera ormas tandingannya di kawasan Larangan tersebut yang diduga memantik perselisihan dini harinya.

"Dalam keadaan mabuk di wilayah Ciledug dan Larangan selanjutnya melakukan penurunan bendera ormas lawannya di wilayah Kreo dan depan Tomang Tol Laranhan," ungkap Wisnu.

Mayat remaja tanpa identitas, ditutupi kertas dan kain kardus seadanya. Remaka itu tertinggal saat terjadi tawuran hingga dikeroyok lawannya, Kamis (1/10/2020).
Mayat remaja tanpa identitas, ditutupi kertas dan kain kardus seadanya. Remaka itu tertinggal saat terjadi tawuran hingga dikeroyok lawannya, Kamis (1/10/2020). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Tak berhenti disitu, M dan B juga memprovokasi lawannya hendak menantang berduel sampai maut.

Massa pun mulai berkerumun di dekat Jalan Cokroaminoto pada pukul 23.30 WIB, Rabu, (28/10/2020).

Kemudian, pecah tawuran pada Kamis (29/10/2020) dini hari yang berlangsung sekira 60 menit mengakibatkan satu orang menderita luka bacok di kepala dan dada.

Pelajar SMA Diringkus Polisi Karena Mau Tawuran
Pelajar SMA Diringkus Polisi Karena Mau Tawuran (warta kota)

"Menyebabkan satu luka di bagian kepala atas dan saat ini dibawa ke RS Sari Asih Ciledug dan RS Medika Ciledug oleh anggota polsek," kata Wisnu.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved