Berita Daerah

Jembatan Teluk Kendari Bakal Ditata dan Dilengkapi Ruang Terbuka Publik, Ini Penjelasan Jokowi

Kini Jembatan Teluk Kendari jadi ikon baru Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dan akan ditata hingga dilengkapi ruang terbuka publik.

Editor: PanjiBaskhara
Tribunnews.com
Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, diresmikan Presiden Jokowi, Kamis, 22 Oktober 2020 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kini Jembatan Teluk Kendari jadi ikon baru Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi berjanji, akan menata dan membangun ruang terbuka publik di jembatan  sepanjang 1,34 kilometer tersebut.

Diketahui, Jembatan Teluk Kendari atau Jembatan Kendari tersebut sudah berdiri lima tahun lamanya di Kendari.

Janji akan melakukan penataan dan melengkapi Jembatan Teluk Kendari dengan ruang terbuka publik, dikatakan Jokowi di akun twitternya @jokowi.

Baca juga: Ini Alasan ICW Minta Jokowi Pecat Jaksa Agung ST Burhanuddin, Dianggap Lindungi Pinangki

Baca juga: Hari Dokter Nasional, Presiden Jokowi: Kita Haturkan Terima Kasih dan Beri Penghormatan yang Tinggi

Baca juga: Kaesang Putra Presiden Jokowi Akan Berbagi Tips Wirausaha di Virtual Daihatsu Festival

Berikut ini cuitannya mengenai Jembatan Teluk Kendari:

"Jembatan Teluk Kendari dibangun selama lima tahun lamanya

Kini, jembatan yang terentang sepanjang 1,34 km di atas teluk di ibu kota Sulawesi Tenggara itu menjadi ikon baru Kota Kendari

Nantinya, di sekitar jembatan juga akan ditata dan dilengkapi dengan ruang terbuka publik" tulisnya akun Twitter @jokowi dikutip Wartakotalive.com, Sabtu (24/10/2020).

Diharapkan Dongkrak Ekonomi

Presiden Joko Widodo meresmikan Jembatan Teluk Kendari di Sulawesi Tenggara, Kamis (22/10/2020).

Jembatan sepanjang 1,34 km tersebut secara fisik menghubungkan sisi kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan sisi Pulau Bungkutoko di Kecamatan Poasia di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dengan dibangunnya Jembatan Teluk Kendari ini, kata Jokowi, konektivitas dan pergerakan manusia dan barang menjadi semakin efisien.

"Dengan demikian daya saing Sulawesi Tenggara khususnya Kota Kendari meningkat ditandai dengan tumbuhnya pengembangan usaha-usaha baru," kata Jokowi saat meresmikan Jembatan Teluk Kendari.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan Jembatan Teluk Kendari akan mempermudah pergerakan masyarakat yang berada dari sisi kawasan Kota Lama menuju sisi Poasia.

Masyarakat selama ini harus menyeberangi Teluk Kendari menggunakan perahu atau memutari Teluk sejauh 20 km.

Pembangunan Jembatan Teluk Kendari dikerjakan oleh konsorsium kontraktor PT PP (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero) (Mähesa Nur Syafei/Kementerian PUPR)

Adapun Jembatan Teluk Kendari dapat memangkas waktu tempuh dari 30 menit menjadi 3 menit perjalanan.

"Sebagaimana amanat Bapak Presiden, jembatan ini dibangun untuk mendukung pengembangan wilayah Kota Kendari bagian Selatan dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port, dan kawasan permukiman baru yang merupakan pengganti dari kawasan pelabuhan di Kota Lama," kata Hedy dalam keterangan tertulis, Jumat (23/10/2020).

Hedy menjelaskan, Jembatan Teluk Kendari akan terhubung dengan jalan nasional dan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari sepanjang 40 km yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kawasan Industri di Kabupaten Konawe.

Sehingga mempermudah mobilitas logistik dari dan menuju ke kawasan pelabuhan baru di Pulau Bungkutoko yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari seluas 66 hektar.

Pembangunan Jembatan Teluk Kendari berada di bawah tanggungjawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari Ditjen Bina Marga dengan kontraktor pelaksana konsorsium PT PP dan PT Nindya Karya.

Biaya pembangunannya bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp 804 miliar melalui skema kontrak tahun jamak (MYC) 2015-2020.

Rangka Kunjungan Kerja

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka kunjungan kerja, pada Kamis pagi, (22/10/2020).

Bersama rombongan terbatas, Kepala Negara lepas landas menuju Kabupaten Konawe Selatan dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma pukul 07.00 WIB.

Dikutip dari Sekretariat Presiden, setibanya di Pangkalan TNI AU Haluoleo, Konawe Selatan, pada pukul 10.38 WITA, Presiden langsung melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Bombana dengan helikopter Super Puma TNI AU.

Dalam kunjungan kerja kali ini, Kepala Negara diagendakan melakukan peninjauan lokasi panen tebu sekaligus resmikan pabrik gula di kabupaten tersebut yang merupakan satu di antara pabrik gula dengan jumlah produksi terbesar di Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka kunjungan kerja, pada Kamis pagi, (22/10/2020).

Selanjutnya, Presiden akan melanjutkan perjalanan menuju Kota Kendari untuk meresmikan Jembatan Teluk Kendari.

Jembatan tersebut dibangun untuk menunjang sistem jaringan jalan yang ada di wilayah setempat serta untuk mendukung proses percepatan pengembangan wilayah Kota Kendari.

Selepas kegiatan tersebut, Presiden dan rombongan terbatas akan kembali menuju Pangkalan TNI AU Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan, untuk bertolak kembali menuju Jakarta.

Turut serta dalam penerbangan menuju Provinsi Sulawesi Tenggara di antaranya:

- Sekretaris Kabinet Pramono Anung

- Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono

- Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, dan

- Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.

(CC/Wartakotalive.com/Kompas.com/Tribunnews.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jembatan Teluk Kendari Diharapkan Dongkrak Ekonomi Sulawesi Tenggara" dan di Tribunnews.com dengan judul "Kunjungan Kerja ke Sulawesi Tenggara, Presiden akan Resmikan Pabrik Gula dan Jembatan Teluk Kendari"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved