Kabar Tangsel
Airin Rachmi Diany Bekerja Keras Atasi Angka Kematian yang Tinggi Akibat Virus Corona
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, tak mau berdiam diri melihat fakta buruk di wilayahnya.
Penulis: Valentino Verry | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, tak mau berdiam diri melihat fakta buruk di wilayahnya.
Sebagai orang nomor satu di Tangsel, Airin pun bergerak cepat mengatasi pandemi virus corona.

Sebab, di Provinsi Banten menyisakan satu daerah yang masih menjadi zona merah penyebaran Covid-19 yakni, Tangerang Selatan.
Untuk daerah lain di Provinsi Banten pun sudah memasuki zona oranye penyebaran Covid-19.
Maka dari itu, Airin akan membahas dan evaluasi terhadap status zona merah Covid-19 di wilayahnya.

Kendati demikian, ia mengaku kalau angka kesembuhan pasien terus meningkat, namun pasien meninggal juga terus naik.
"Saya sudah instruksikan Insha Allah kita bahas dan diskusi dengan dinkes secepatnya, sehingga Tangsel tidak zona merah," ujar Airin, Sabtu (24/10/2020).
Untuk saat ini Tangerang Selatan, melakukan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga akhir November 2020.
Dia memastikan, perpanjangan PSBB bulan ini, sama dengan masa PSBB sebelumnya.

"PSBB diperpanjang satu bulan. Kita terus kerja keras tentunya, karena kalau dilihat angka kesembuhan naik diatas 80 persen, tapi angka kematian masih ada," ungkap Airin.
Dia juga mendorong agar penyemprotan disinfektan terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan petugas di tingkat kelurahan dan kecamatan se-Tangerang Selatan.
Selain penyemprotan, Airin mengaku telah meminta para camat dan lurah kembali mengaktivasi Satgas Covid-19 tingkat RT/RW yang dinilainya saat ini belum maksimal.
"Kita aktifasi Satgas covid-19 level RT/RW belum maksimal, sehingga saya intruksikan camat dan lurah untuk mengaktifasi kembali satgas rt rw sesuai tupoksi," ucap Airin.

Pasalnya, dia akan melakukan evaluasi terhadap pasien meninggal akibat Covid-19.
Apakah karena faktor lambannya penanganan pasien di rumah sakit atau hal lain.
"Di tingkat hilir, kita lakulan evaluasi persoalan orang meninggal karena apa, karena terlambat masuk penangananya, apakah mungkin kurang fasiltas, apa obatnya dan lainya," pungkas Airin.