Virus Corona
Pemkab Bekasi akan Suntik Vaksin Covid-19 kepada 2,3 Juta Warga
Guna menekan penyebaran virus corona, Pemerintah Kabupaten Bekasi akan memvaksin 2.339.410 warganya.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Guna menekan penyebaran virus corona, Pemerintah Kabupaten Bekasi akan memvaksin 2.339.410 warganya.
Sesuai rencana vaksin itu bakal diberikan pada akhir tahun 2020 secara bertahap.
“Iya (2,3 juta penerima vaksin), ini sesuai dengan strategi vaksinasi vaksin Covid-19 di wilayah Bodebek dan Bandung Raya,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, saat dihubungi, Rabu (14/10/2020).

Alamsyah memaparkan vaksinasi dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama bakal dilakukan terhadap 60 persen dari total penduduk.
Saat ini jumlah penduduk Kabupaten Bekasi tercatat sebanyak 3.899.017 jiwa. Dari jumlah tersebut, 60 persen di antaranya yaitu 2,3 juta jiwa yang diajukan untuk mendapat vaksinasi tahap awal.
"Untuk jadwal pemberian vaksin belum tahu, kami mengikuti arahan, baik dari pemerintah pusat maupun provinsi," jelas Alamsyah.
Adapun pemberian diutamakan bagi penduduk yang masuk kategori rawan paparan Covid-19, yakni yang berusia antara 18-59 tahun.
Kemudian vaksin diberikan pada mereka yang bertugas di garda terdepan yakni para tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang bertugas di fasilitas Kesehatan. Kemudian petugas pelayanan publik, termasuk TNI/POLRI.

Selain Kabupaten Bekasi, Depok, Kota Bekasi, Kota dan Kabupaten Bogor serta wilayah Bandung Raya masuk daerah prioritas.
"Wilayah Bodebek menjadi prioritas di Jawa Barat. Karena penyumbang kasus Covid-19 terbesar di Jabar," ungkapnya.
Saat ini pihaknya tengah mempersiapkan sarana dan prasarana terkait pelaksanaan vaksinisasi.
Termasuk tenaga vaksinator atau petugas yang bertugas memberikan vaksin, itu tengah dipersiapkan.
"Semoga berjalan lancar, dan seluruh warga Kabupaten Bekasi dapat segera diberikan vaksin," paparnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat, secara keseluruhan terdapat 29.961.514 jiwa yang dialokasikan menjalani vaksinasi.
Jumlah tersebut merupakan 60 persen dari keseluruhan penduduk Jabar yang mencapai 49.935.858 jiwa.
Dari jumlah tersebut, Kabupaten Bekasi menjadi daerah dengan alokasi vaksin terbanyak kedua, yakni 2.339.410 juta jiwa. Sedangkan terbanyak pertama yakni wilayah Kabupaten Bogor dengan jumlah 3.652.939 jiwa.
Menurut Alamsyah, penyebab Kabupaten Bekasi masih zona merah karena sumbangan dari klaster industri.
"Kasus banyak dari klaster industri, karena kita juga kan terus masif dalam melakukan tes serta pelacakan di industri," ujar Alamsyah.

Alamsyah mengaku penanganan Covid-19 akan terus dioptimalkan melalui sejumlah upaya masif mulai dari mengintensifkan pelacakan, melakukan penelusuran, penapisan, hingga upaya kuratif tingkat awal untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Selain itu, pihaknya bersama Forum Komunukasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) terus gencar melakukan operasi ketaatan protokol kesehatan Covid-19 di lingkungan masyarakat dan perusahaan.
"Kita terus lakukan upaya-upaya, seperti operasai pengetaan prokes serta kunjungan satgas ke perusahaan. Semoga bisa turun ke zona oranye," paparnya.
Berdasarkan data terbaru dari laman pikokabsi.bekasikab.go. id, pada Rabu, 14 Oktober 2020, total kumulatif kasus Covid-19 ada sebanyak 3.583.
Untuk total pasien Covid-19 yang sembuh ada 3183, meninggal 51. Sehingga total kasus aktif Covid-19 ada sebanyak 349, 175 dirawat di rumah sakit dan 174 isolasi mandiri.