Virus Corona

Kota Bogor Zona Orange, Ini Fasilitas Olahraga yang Boleh Digunakan dengan Persyaratan Ketat

Meski berhasil meredam angka paparan Covid-19, namun fasilitas untuk pemanfaatan fasilitas olahraga milik pemerintah belum bisa dibuka.

Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Mohamad Yusuf
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim 

WARTAKOTALIVE.COM, TANAH SAREAL - Kota Bogor dipastikan mengalami penurunan status menyangkut Covid-19, dari yang tadinya zona merah, kini berubah menjadi zona orange.

Meski berhasil meredam angka paparan Covid-19, namun fasilitas untuk pemanfaatan fasilitas olahraga milik pemerintah belum bisa dibuka.

Hanya saja, pemerintah setempat berencana memperbolehkan fasilitas di kawasan Sistem Satu Arah (SSA) untuk dimanfaatkan kepada masyarakat yang ingin berolahraga berjalan kaki, dan dengan catatan tidak terjadinya kerumunan.

Baca juga: Dipertemukan dengan Wali Kota Airin saat Demo UU Ciptaker, Mahasiswa Cipayung Plus Usir Wartawan

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Adanya Ganguan Kesehatan Mental, Apa Saja

Baca juga: Polisi Telanjangi dan Jemur Pendemo di Bawah Teriknya Matahari, Fadli Zon Tegaskan Pelanggaran HAM

Wakil Wali kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pembahasan terkait rencana pembukaan beberapa fasilitas olahraga yang ada di SSA.

"Kami baru saja menggelar rapat. Bahkan dalam rapat tersebut, yang pertama Pak Walikota sudah memberikan sinyal, kalau SSA sudah boleh lagi dipakai untuk kegiatan masyarakat berolahraga, dengan catatan tidak boleh terjadi kerumunan," ujarnya, Rabu (14/10/2020).

"Selanjutnya diturunkan ke taman-taman secata terbatas yang boleh dipergunakan untuk rapat diruang terbuka. Akan tetapi untuk sarana olahraga masih harus dibahas lebih detail dengan Dispora," tambahnya.

Lebih lanjut, pada prinsipnya, Dedie mengatakan bahwa Kota Bogor baru memasuki zona orange dan semoga zona orange segera berubah menjadi zona kuning.

Sehingga dalam pembukaan tersebut pemerintah lebih tidak khawatir dalam membuka fasilitas tersebut.

"Kita tidak ingin sepotong-sepotong dalam membuka fasilitas tersebut. Karena jangan sampai dibuka, tutup lagi, buka tutup lagi. Jadi pada prinsipnya kita mendukung, tapi yang terjadi secara nasional, seperti contoh kejuaraan Pordasi, yang mana pesertanya sudah berkumpul di Yogyakarta, namun dibatalkan, akibat tingginya angka penyebaran Covid-19," tegasnya.

Dedie pun belum dapat memastikan terkait pembukaan sarana olahraga secara keseluruhan.

Baca juga: Wagub DKI Pastikan Hiburan Malam Belum Beroperasi saat PSBB Transisi

Baca juga: Pemkot Bekasi Minta Kemenkes Terbitkan Surat Edaran Batas Tertinggi Harga Tes Swab Rp 900 Ribu

Baca juga: Beredar Video Soeharto Temui Demonstran saat Unjuk Rasa 1967, Netizen Bandingkan dengan Jokowi

"Kita belum bisa pastikan kapan bisa dibuka. Karena Kota Bogor, baru masuk zona orange. Jadi kita harus melihat situasi dan kondisi harus benar-benar aman," pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Bogor, Herry Karnadi menambahkan, kalau langkah yang dilakukan Wali Kota, ataupun Wakil Wali Kota dalam menekan tingginya angka penyebaran virus Covid-19 ini sudah benar.

Sehingga Pemkot belum mau membuka secara terbuka semua fasilitas olahraga milik pemerintah.

"Kalau saya katakan, pak Walikota, dan pak Wakil Walikota paham dengan kebutuhan olahraga. Namun Pemkot Bogor juga memikirkan tentang kondisi Kota Bogor ini tetap bisa kondusif, sehingga sarana dan prasaran tersebut belum dibuka secara terbuka," kata Herry Karnadi.

Herry juga menjelaskan, bahwa selama ini belum ada yang bisa penelitian yang mengarah pada penyebaran virus Covid-19 itu ditempat olahraga.

Lanjutnya, Dedie menjelaskan bukan berarti kita lepaskan begitu saja selama masih bisa kita kendalikan. Jadi kita juga harus bisa memahami tentang situasi dan kondisi saat ini.

Sehingga, Dispora masih menunggu keputusan dari Pemkot Bogor tentang pembukaan fasilitas olahraga di Kota Bogor.

"Selama belum ada kepastian resmi tentang pembukaan fasilitas olahraga milik pemerintah, kita ingin para pelatih bisa tetap memberikan program latihan kepada atlet hingga fasilitas olahraga benar-benar dibuka," tandasnya.

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved