Gawai
Mesin CEIR Normal Lagi, IMEI ROG Phone 3 Sempat Terblokir, Evercoss dan Mito Terpaksa Tahan Produksi
Tidak ada penambahan kapasitas penyimpanan data untuk mesin CEIR, sebab kapasitas yang dipakai saat ini dianggap masih mencukupi.
"Mesin CEIR tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Kemkominfo dan Kemenperin, kalau penuh harus ditambah kapasitasnya dong. Jangan menghambat ekomomi dan hak konsumen.."
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Mesin Central Equipment Identity Register (CEIR) sudah kembali beroperasi normal dan sudah bisa menampung data IMEI (International Mobile Equipment Identity) baru, baik untuk ponsel yang sedang diproduksi maupun yang diimpor.
Demikian Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Ismail.
Ia mengatakan secara eksplisit, tidak ada penambahan kapasitas penyimpanan data untuk mesin CEIR, sebab kapasitas yang dipakai saat ini dianggap masih mencukupi.
"Kapasitas yang ada masih sanggup menampung, dan input IMEI akan jalan terus," kata Ismail kepada KompasTekno melalui pesan singkat, Senin (12/10/2020).
Baca juga: Ini Keunggulan Samsung Galaxy M51 dengan Baterai Super Jumbo 7.000 mAh, Simak Spesifikasi Lengkapnya
Baca juga: Kenalkan, Feature Phone Nokia 215 4G dan Nokia 225 4G dengan Kemampuan VoLTE, Mulai Rp 600 Ribuan
Kabar itu pun diamini oleh Ketua Bidang Hubungan Pemerintahan Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) Syaiful Hayat.
"Iya menurut informasi dari Kemenperin juga bahwa data IMEI dari TPP tanggal 23 September sampai dengan 10 Oktober sudah di-upload ke CEIR," papar Syaiful.
Baca juga: Terblokir, Ponsel Gaming Asus ROG Phone 3 Versi Resmi, Diduga IMEI Tak Terdaftar, Begini Kata Asus

Mesin CEIR hampir penuh
Sebelumnya dikabarkan bahwa kapasitas penyimpanan data IMEI milik mesin CEIR hampir penuh.
Mesin itu diklaim sanggup menampung 1,2 miliar data nomor IMEI, namun sudah terisi 95 persen.
Dampaknya, nomor IMEI ponsel yang sedang diproduksi vendor, dan yang diimpor ke Indonesia susah untuk diinput ke database Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Syaiful sebelumnya mengatakan sejak tanggal 23 September, data nomor IMEI baru dari pabrikan ponsel tidak bisa diunggah Kemenperin.
"Sudah mulai handphone baru di outlet resmi kami juga tidak bisa mendapatkan sinyal," kata Syaiful dihubungi KompasTekno, Kamis (2/10/2020).
Baca juga: UPDATE Bocoran Lengkap Apple iPhone 12, dari Spesifikasi, Harga, Pre-order, hingga Tanggal Penjualan
Baca juga: Lebih Murah Rp 1 Juta dari V20, Ini Berbagai Fitur Unggulan Vivo V20 SE dan Perbedaan Spesifikasinya
ROG Phone 3 terkena imbas
Pengguna Asus ROG Phone 3 yang masuk secara resmi ke Indonesia juga kena getah.
Sebagian pengguna ROG Phone 3, tidak bisa mendapat sinyal apabila menempatkan kartu di slot kedua (SIM 2).
Muhammad Firman Head of PR Asus Indonesia mengatakan bahwa kendala itu diduga terjadi karena database CEIR penuh sesak.
Nomor IMEI slot kartu SIM 2 hanya terdaftar di database Kemenperin dan belum terdaftar di mesin CEIR.
Tidak hanya vendor asing.
Baca juga: Tahan 9 Jam Lebih buat Main Games, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkap Asus ROG Phone 3 di Indonesia

Vendor lokal Evercoss terpaksa tahan peroduksi
Vendor ponsel lokal juga terpukul akibat kendala ini.
Kepala Perizinan Evercoss Fendy Mardyanto mengatakan perusahaannya harus menangguhkan produksi sementara IMEI perangkat baru belum bisa terdaftar.
"Kita terpaksa menahan produksi karena IMEI yang baru tidak bisa didaftar," kata Fendy ketika dihubungi, Senin (12/10/2020).
Fendy mengatakan pihaknya telah berkomunikasi secara intens dengan Kemenperin dan Kemenkominfo terkait masalah ini.
Mito bisa alami resesi lebih cepat
Bukan hanya Evercoss, vendor lokal lain, Mito, juga mengalami masalah serupa.
“Ini sangat berdampak terhadap kelangsungan industri kami. Kami bisa terkena resesi lebih cepat jika sistem ini tidak cepat diperbaiki," ungkap Hansen CEO Mito Mobile dalam keterangan resmi.
"Padahal ponsel kami resmi. Semestinya tidak terblokir,” imbuhnya.
Hensen menambahkan, masalah tersendatnya input data TPP impor dan produksi ke mesin CEIR adalah serius.
Apabila tidak segera ditangani, industri ponsel akan terpuruk lebih dalam.
"Jangan biarkan kami masuk ke jurang resesi lebih cepat. Jadi kami sangat berharap sekali pihak terkait untuk secepatnya mengatasi persoalan ini," kata Hensen.
Jangan hambat hak konsumen
Sementara itu, Tulus Abadi, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mengimbau agar semua pihak terkait regulasi pemblokiran ponsel ilegal lewat aturan IMEI bisa mengatasi masalah ini secepatnya.
Tulus meminta agar konsumen tidak dirugikan karena lemahnya implementasi regulasi.
"Mesin CEIR tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Kemkominfo dan Kemenperin, kalau penuh harus ditambah kapasitasnya dong. Jangan menghambat ekomomi dan hak konsumen," ujar Tulus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapasitas Mesin CEIR Sudah Lega, Vendor Ponsel Bisa Input IMEI Lagi" Penulis: Wahyunanda Kusuma Pertiwi