Virus Corona

Pengelola Tempat Wisata Taman Limo Pusing Diterpa Pandemi Virus Corona

Pandemi corona berdampak luas bagi perekonomian, salah satunya tempat wisata Taman Limo di Kabupaten Bekasi.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
Wartakotalive.com/Luthfi Khairul Fikri
Pesona Ancol Taman Impian yang memiliki tempat wisata yang banyak seperti resort. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Pandemi corona berdampak luas bagi perekonomian, salah satunya tempat wisata Taman Limo di Kabupaten Bekasi.

Meskipun, telah memasuki era New Normal akan tetapi jumlah pengunjung yang datang masih sangat sedikit.

Tempat wisata yang berada di Jalan Cikedokan-Jatiwangi, Kecammatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, mengalami penurunan jumlah pengunjung sekitar 70 persen dibandingkan sebelumnya.

Pedagang membersihkan atap kiosnya dari debu vulkanik pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (29/7/2019). Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu menyatakan, Wisata Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu akan dibuka setelah kawasan wisata tersebut bersih dari debu vulkanik.
Pedagang membersihkan atap kiosnya dari debu vulkanik pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (29/7/2019). Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu menyatakan, Wisata Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu akan dibuka setelah kawasan wisata tersebut bersih dari debu vulkanik. (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)


"Iya sangat berdampak sekali ya, biasanya 1.000 pengunjung di hari libur, ini hanya 350," kata pengelola Wisata Taman Limo, Suharto Keling, kepada Wartakotalive.com, Minggu (11/10/2020).

Suharto menuturkan penurunan jumlah pengunjung sangat berdampak pada pendapatan untuk menggaji karyawan.

Di lokasi Wisata Taman Limo, ada sekitar lima karyawan mulai dari petugas parkir, dan kebersihan.

"Jadi otomatis pemasukan ke mereka berkurang, karena kan dihitung dari uang parkir karena kita tidak ada tiket uang tiket masuk, paling dari penyewa lapak jualann saja," tuturnya.

Bupati Bekasi bersama Forkopimda Kabupaten Bekasi menggelar Rapat Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ruang Rapat Bupati, Senin (27/4).
Bupati Bekasi bersama Forkopimda Kabupaten Bekasi menggelar Rapat Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ruang Rapat Bupati, Senin (27/4). (Dokumentasi Diskominfosantik Pemerintah Kabupaten Bekasi)


Untuk sementara ini masuk areal wisata taman limo jatiwangi belum dipungut tiket masuk alias gratis.

Hanya bayar biaya parkir kendaraan saja, untuk biaya parkir motor Rp. 5.000, sedangkan untuk mobil Rp. 10.000.

Suharto tak terlalu mengharapkan bantuan dari pemerintah. Pasalnya, sejak sebelum wabah virus corona seringkali permintaannya itu tidak ditanggapi.

Maka dari itu, Suharto lebih memilih mandiri bersama-sama bantuan warga setempat dalam mengelola taman wisata ini.

"Saya maunya sendiri bisa, tidak perlu bantuan pemerintah. Yang ada capek hati, ini kayak pas corona aja mana enggak ada bantuan hand sanitizer, cuci tangan. Waktu itu aja dari polres, pembagian masker," tuturnya.

Ia menuturkan Taman Wisata Limo ini berdiri sejak Desember 2016.

Kawasan ini awalnya merupakan sawah, yang disulap menjadi kawasan wisata keluarga.

Suasana pemeriksaan di check poin Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kabupaten Bekasi.
Suasana pemeriksaan di check poin Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kabupaten Bekasi. (Wartakotalive.com/Muhammad Azzam)


Di Wisata Taman Limo Jatiwangi bisa dijumpai antara lain danau, kolam ikan, saung-saung, wahana permainan anak, aneka kuliner, dan juga panggung hiburan

Untuk tetap bertahan, Suharto terus melakukan upaya dengan menyebarkan informasi taman wisata ini ke media sosial.

Selain itu, di tengah pandemi, diterapkan protokol kesehatan ketat seperti pengecekan suhu tubuh dipintu masuk, penyediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di berbagai sudut, serta penerapan physical distancing.

"Para penjual, penjaga wahana bermain dan karyawan di sini juga wajib pakai masker hingga field shield," terangnya.

Suasana pemeriksaan di check poin Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kabupaten Bekasi.
Suasana pemeriksaan di check poin Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kabupaten Bekasi. (Wartakotalive.com/Muhammad Azzam)


Terakhir, Suharto berharap agar pandemi ini segere berakhir. Soalnya, wisata yang melibatkan potensi masyarakat setempat sangat membantu perekonomiannya.

Banyak sekali warga setempat yang bergantung hidup pada area wisata ini.

"Sesuai tujuan awal wisata ini untuk meningkatkan ekonomi warga setempat, alhamdulillah sangat terasa manfaatnya,” ujarnya.

“Maka adanya corona ini cukup terasa ya, semoga segera berakhir dan ada solusi terbaik dari pemerintah," tandasnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved