Lifestyle
Pandemi Covid-19, Kini Tanaman Hias Kaktus Mini Dilirik, Harganya Ada yang Mencapai Jutaan Rupiah
Kini, tanaman hias kaktus mini mulai dilirik masyarakat saat pandemi Covid-19.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kini, tanaman hias kaktus mini mulai dilirik masyarakat saat pandemi Covid-19.
Bahkan kini, penjualan kaktus mini di tengah pandemi virus corona mulai melejit dan harganya mencapai jutaan rupiah.
Penjualan kaktus mini di Palembang, Sumatera Selatan sebagai salah satu tanaman hias mengalami peningkatan di tengah pandemi Covid-19.
Fitri Dwi Juniarny (34) pemilik kampung Kaktus Palembang mengaku mengalami peningkatan omset penjualan hingga 200 persen sejak delapan bulan belakangan.
• Seperti Ini Rumah Mewah Kartika Putri dan Habib Usman bin Yahya, Ada Lampu Kristal dan Kaktus Mahal
• Lurah Tanah Baru Depok Bersama Karang Taruna Akan Rintis Budidaya Kaktus Sebagai Sovenir
Menurutnya, peminat tanaman kaktus meningkat ditengah pandemi Covid-19 akibat banyaknya warga yang berdiam diri di rumah.
Sehingga, mereka pun mencari kegiatan baru dengan merawat tanaman.
"Mereka rata-rata suka tanaman kaktus karena perawatannya lebih mudah dibanding jenis tanaman lain"
"Selain itu karena bentuknya mini, tanaman ini bisa diletakkan dimana pun sebagai dekorasi ruangan,"kata Fitri.
Kampung Kaktus Palembang yang dikelola oleh Fitri sejak 2010 ini memiliki 50 jenis tanaman.
Diantaranya adalah Skupa, Gymno Korea, Gymno Import, Echino Grusoni, Haworthia Attenuata, Kaktus Gentong (echinocactus grusonii), Fairy Castle Cactus (Acanthocereus Tetragonus), Mammillaria Hahniana dan Parodia.
Namun, tanaman kaktus paling banyak digemari oleh warga adalah jenis Gymno Import yang berasal dari Thailand.
Sebab, kaktus tersebut memiliki corak bewarna-warni.
"Biasanya kaktus hanya bewarna hijau tapi kalau jenis ini, tumbuh bewarna merah di atasnya,"ujarnya.
Untuk harga, Fitri menjual satu tanaman kaktus cukup bervariasi dimulai dari Rp 35.000 sampai jutaan tergantung jenis dari tanaman tersebut.
Ia pun menjual kaktus tersebut secara online melalui akun instagram @kampung_kaktus_palembang.
"Kalau Gymno Korea harganya bisa Rp 1 juta, sementara Gymno Thailand sekitar Rp 350.000, tergantung bentuk bentuk dan ukuran"

Kaktus mini jenis Gymnocalycium cactus yang ada di kampung Kaktus Palembang, Sabtu (10/10/2020). Saat ini penjualan kaktus mini sebagai tanaman hias mengalami peningkatan 200 persen semenjak pandemi Covid-19. (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)
"Untuk sekarang penjualan hanya di Palembang saja, kalau untuk keluar susah untuk packingnya harus hato-hati benar, "jelasnya.

Kaktus mini jenis Gymno Korea yang ada di Kampung Kaktus Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (10/10/2020). Tanaman tersebut saat ini sedang banyak diburu warga semenjak pandemi Covid-19. (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

Fitri Dwi Juniarny (34) pemilik kampung Kaktus Palembang memperlihatkan tanaman hias jenis Gymno Korea miliknya, Sabtu (10/10/2020). Tanaman hias kaktus mini tersebut, saat ini sedang diminati warga semenjak pandemi Covid-19. (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

Koleksi tanaman kaktus yang ada di Kampung Kaktus Palembang, Sumatera Selatan,Sabtu (10/10/2020). Saat ini penjualan kaktus mini sebagai tanaman hias mengalami peningkatan 200 persen semenjak pandemi Covid-19. (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

Fitri Dwi Juniarny (34) pemilik kampung Kaktus Palembang sedang menyirami tanaman hias miliknya, Sabtu (10/10/2020). Fitri mengalami peningkatan omset penjualan kaktus mini hingga 200 persen semenjak pandemi Covid-19. (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

Pembeli tanaman hias sedang memilih kaktus mini di Kampung Kaktus Palembang yang dikelola oleh Fitri Dwi Juniarny (34), Sabtu (10/10/2020). Menurut Fitri, ia mengalami kenaikan omset penjualan hingga 200 persen semenjak pandemi Covid-19, (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

Kaktus mini jenis Cephalocereus Senilis yang ada di Kampung Kaktus Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (10/10/2020). Saat ini penjualan kaktus mini sebagai tanaman hias mengalami peningkatan 200 persen semenjak pandemi Covid-19. (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

Kaktus mini jenis Gymnocalycium cactus yang ada di kampung Kaktus Palembang, Sabtu (10/10/2020). Saat ini penjualan kaktus mini sebagai tanaman hias mengalami peningkatan 200 persen semenjak pandemi Covid-19. (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)
Tips Percantik Kaktus
Burung gereja hinggap di atas kaktus. Sementara ayam jago berlindung di bawah kaktus. Kok, bisa?
Bisa saja, malah 'hewan-hewan' itu bisa digunakan untuk mempercantik penampilan kaktus tentunya dengan biaya yang murah meriah.
Kaktus (cacti) berasal dari bahasa Yunani 'kaktos' yang artinya tanaman berduri.
Tanaman ini cukup populer di Indonesia karena tampilannya yang unik.
Perawatannya yang mudah juga menjadi daya tarik tanaman gurun ini.
Karena kaktus merupakan tanaman sekulen yang dapat menyimpan air dalam jangka waktu cukup lama, media tanamnya sebaiknya memiliki banyak pori-pori supaya kaktus tidak kebanjiran.
Namun demikian media tanam ini harus tetap dapat mengikat sedikit air.
Tambahan tumbukan batu bata dan pasir kasar porositas dapat memperbaiki media tanam.
Atau karena kaktus menyukai media yang berkapur, baik pula ditambahkan tumbukan kasar batu kapur, puing-puing tembok, dan serpihan rumah keong pada media tanam.
Pot bisa jadi wadah tanam yang baik untuk kaktus.
Pertumbuhan kaktus yang cukup lambat menjadikannya cocok untuk ditanam di dalam pot.
Namun duri-duri kecil dengan batang besar yang menjadi ciri khas kaktus kadang terlihat gersang dan tidak indah.
Untuk "melunakkan" image itu, kita bisa menghias kaktus dengan berbagai cara.
Salah satunya adalah dengan menggunakan benda-benda hiasan.
Seperti tampak pada contoh-contoh yang kami tampilkan di sini, kaktus bisa dihias dengan menggunakan kerang, kupu-kupu hias, dan miniatur hewan.
(Kompas.com/Wartakotalive.com*/DM)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kaktus Mini Kian Dilirik di Tengah Pandemi"