Berita Internasional
Terhantam Pandemi Corona, Maskapai Thai Airways Bangkrut Lantas Jualan Roti Goreng
maskapai ini menjual pengalaman menjadi pilot dalam sehari dan menyulap restoran menjadi kabin pesawat kelas satu
Wartakotalive.com - Sejumlah cara unik dilakukan maskapai penerbangan Thailand, Thai Airways demi keluar dari jerat kebangkrutan.
Lesunya lalu lintas udara karena pandemi Covid-19 membuat sejumlah maskapai penerbangan dunia bangkrut, tidak terkecuali Thai Airways.
Namun maskapai ini tidak habis akal untuk menanggulanginya
Dilansir Bangkok Post, Thai Airways International kini banting setir dengan berdagang gorengan.
Bahkan pihaknya berencana untuk membuka waralaba produknya.
Maskapai ini menjual patong go, semacam roti goreng.
Bahkan keuntungannya tak main-main, sekitar 10 juta baht (Rp 4 miliar) berhasil dikantongi tiap bulannya.
Presiden THAI Chansin Treenuchagron mengatakan, roti goreng sangat populer hingga orang-orang rela mengantre untuk membeli.
Setiap pagi, lima gerai roti goreng di Bangkok selalu penuh dengan pembeli.
Karena itu, maskapai ini berencana mewaralabakan adonan gorengnya.

Harapannya THAI dan mitranya bisa saling mendapatkan keuntungan dari popularitas maskapai penerbangan internasional ini.
Setiap kotaknya dihargai 50 baht (Rp 24 ribu) berisi tiga roti goreng dan secangkir saus celup yang terbuat dari ubi ungu dan custard.
Tidak berhenti di usaha gorengan saja, Thai Airways juga membuat pilot simulator dan restoran mewah bertema pesawat.
Dilansir Independent, maskapai ini menjual pengalaman menjadi pilot dalam sehari dan menyulap restoran menjadi kabin pesawat kelas satu.
Pilot simulator ini memang ditujukan untuk orang yang sangat ingin mencoba mengendalikan pesawat dan tergila-gila dengan aeronautika.
Sebab biayanya cukup mahal, yakni 20 ribu baht (Rp 9,4 juta) untuk bisa mengontrol Airbus A380 simulator selama setengah jam.
Sementara itu bagi calon penumpang yang ingin merasakan makanan mewah ala penerbangan kelas satu, bisa menikmatinya di restoran pesawat.
Untuk membangun suasana, restoran itu dilengkapi dengan kursi yang nyaman dan awak kabin yang perhatian.
Pandemi Covid-19 telah memangkas lalu lintas penerbangan, sehingga Thai Airways merancang paket hiburan ini untuk memastikan para awak udaranya tetap semangat.
Paket itu ditawarkan untuk empat hari pengalaman 'terbang', termasuk pilot simulator.
Namun bila ingin merasakan simulatornya saja juga bisa.
Sejauh ini hampir 100 orang sudah merasakan sensasi lepas landas dan mendarat secara virtual di bandara pilihan mereka.
Sesi pekan lalu menampilkan Bandara Paris Charles de Gaulle, meskipun pilot mengatakan pilihan paling populer adalah Tokyo.
Peminat simulator yang tertua berusia 77 tahun, sedangkan yang termuda 7 tahun.
"Saya sangat senang, terutama ketika Anda melihat sesuatu yang terlihat sangat mirip dengan penerbangan nyata," kata siswa berusia 25 tahun dari Bangkok.
"Itu membuat saya menyadari betapa indahnya ruang kerja yang dimiliki profesi ini. Saya berharap suatu hari saya bisa berada di posisi itu."
Pilot yang mengelola proyek mengatakan, proyek ini tidak dibuat untuk bisnis semata.
"Pendapatannya sekunder. Tujuan sebenarnya adalah menjaga hubungan dengan penumpang Thai Airways," kata Kapten Chaisupatt Mulsrikaew.
"Kami juga merindukan penumpang kami," tambahnya.
Setelah bertahun-tahun salah urus keuangan dan diperparah dengan pandemi corona, Thai Airways akhirnya mengajukan kebangkrutan total 332,2 miliar baht (Rp 157 triliun).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bangkrut hingga Jualan Roti Goreng, Thai Airways juga Bikin Pilot Simulator & Resto Bertema Pesawat