PSSI
Ketua FKSI Richard Achmad Supriyanto Kritisi Langkah Naturalisasi PSSI
Ketua Forum Komunikasi Suporter Indonesia (FKSI), Richard Achmad Supriyanto, tak setuju naturalisasi yang dilakukan PSSI.
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Sigit Nugroho
Tarbaru, pemerintah telah menyetujui naturalisasi gelandang Persija Jakarta, Marc Anthony Klok.
Proses perubahan kewarganegaraan Marc Klok sangat dinanti-nantikan oleh Persija dan PSSI sejak lama.
Marc Klok sudah mengajukan perubahan kewarganegaraan itu sejak dia membela PSM Makassar pada 2019.
Butuh waktu kurang lebih satu tahun bagi Marc Klok untuk bisa mendapatkan persetujuan dari pemerintah terkait perubahan kewarganegaraannya tersebut.
Richard menyayangkan langkah naturalisasi yang dilakukan PSSI.
Mantan Ketua Umum The Jakmania (periode 2014-2017 itu tidak setuju dengan proses perubahan kewarganegaraan terhadap atlet sepak bola.
"Saya tetap pada pendirian sebelumnya, yaitu tetap menolak langkah naturalisasi pemain asing," kata Richard kepada TribunJakarta, Selasa (6/10/2020).
Menurut Richard, langkah PSSI melakukan naturalisasi sangat tidak relevan dan bikin gaduh dunia sepak bola di Indonesia.
"Terkait naturalisasi itu sangat tidak relevan. PSSI selalu bikin gaduh terkait naturalisasi ini," ujar Richard.
Dia menolak, karena ingin para pemain muda di Indonesia bisa lebih berkembang ke depannya.
Richard meminta PSSI lebih mengutamakan menggunakan pesepak bola asli Indonesia untuk memperkuat timnas.
Menurut Richard, Indonesia memiliki banyak bibit pemain muda potensial yang bisa dikembangkan menjadi lebih baik.
Maka, seharusnya PSSI lebih mengutamakan untuk terus mengembangkan para pemain muda yang ada di Indonesia.
"PSSI tidak pernah percaya dengan potensi pemain-pemain muda Indonesia. Padahal, pemain muda kita hasil pembinaan cukup bisa diandalkan," tambahnya.
Richard menilai, adanya proses naturalisasi pemain asing merupakan langkah PSSI dalam mencari panggung.
"Kalau saya melihat itu hanya buat panggung PSSI saja atau lebih tepatnya pencitraan Ketua Umum (Mochamad Iriawan) saja," ujar Richard.
Richard tidak memermasalahkan jika PSSI memiliki rencana untuk memanggil pemain keturunan.
Pemain keturunan tetap diperbolehkan bergabung ke Timnas Indonesia, karena memiliki darah serta garis keturunan.
"Kalau terkait pemain keturunan, boleh-boleh saja, asalkan sesuai kebutuhan dan berdampak bagus hasilnya," tutupnya.