Liga 1
Anggota Exco PSSI Asprov Jawa Barat Delif Subeki: Siapa yang Bertanggung Jawab dengan Tarkam
Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 telah resmi ditunda oleh PSSI, karena tidak mendapatkan izin dari Polri.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Sigit Nugroho
Hal itu terjadi, karena angka penderita Covid-19 di Indonesia terus meningkat.
Menyikapi hal tersebut, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Asprov Jawa Barat, Delif Subeki, memberikan komentarnya.
"Seharusnya, kita memikirkan nasib pemain yang bermain di liga amatir seperti di regional Jawa Barat ini. Di Asprov PSSI Jawa Barat ada sekitar 70 klub amatir yang terdaftar," kata Delif kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (4/10/2020).
Delif berujar bahwa PSSI harus memerhatikan nasib pemain amatir yang nekat main di pertandingan tarkam, akibat penundaan kompetisi.
"Kalau level regional tidak berjalan, pemain-pemain amatir mau ke mana. Yang bikin miris, yaitu kompetisi resmi tidak diizinkan, tetapi kita tahu bahwa tarkam terjadi di mana-mana," ujar Delif.
"Siapa yang bertanggung jawab, jika terjadi penularan Covid-19 atau tindak kekerasan dalam pertandingan tarkam. Itu tidak ada sama sekali pengawasan," tambahnya.
Oleh karena itu, Delif menegaskan bahwa pemain amatir harus mendapatkan perhatian, lantaran banyak yang mengais rezeki hanya dari sepak bola.
"Jadi harus ada sebuah upaya dari kita untuk memikirkan nasib pemain amatir. Bukan hanya pemainnya saja. Di situ ada perangkat pertandingan dan ofisial di level regional. Mereka menggantungkan harapan dari sepak bola," ungkapnya.