Liga 1

Anggota Exco PSSI Asprov Jawa Barat Delif Subeki Minta PSSI Putuskan Nasib Kompetisi

Akibat penyebaran virus corona (Covid-19), nasib kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 tidak bisa dipastikan kapan digelar.

Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Sigit Nugroho
WARTA KOTA/YUDISTIRA WANNE
Anggota Exco PSSI Asprov Jabar, Delif Subeki saat ditemui di Resto Gemboel Ruko Jungle Avenue C3-E no 109 Sentul Nirwana, Karang Tengah, Babakan Madang, Kabupaten Bogor 

Sebelumnya, PSSI telah menunda penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2 2020 akibat tidak ada izin dari Polri.

Polri tidak memberikan izin pertandingan, karena penyebaran Covid-19 di Indonesia masih tinggi.

Hal itu jelas akan berpengaruh terhadap masa depan para pemain, termasuk pemain amatir.

Demikian dikatakan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Asprov Jawa Barat, Delif Subeki.

Menurut Delif, bahwa pemain amatir ini harus mendapatkan perhatian, lantaran mereka mengais rezeki hanya dari sepak bola.

"Jadi harus ada upaya dari kita memikirkan nasib pemain amatir, termasuk perangkat pertandingan dan ofisial di level regional. Mereka menggantungkan harapan dari sepak bola," kata Delif kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (4/10/2020).

Delfi menegaskan bahwa nasib pemain amatir kurang diperhatikan, lantaran selama masa pandemi ini tidak terdata sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Gaji para pemain amatir tidak besar. Masih banyak yang di bawah UMK dan UMR. Mereka ini tidak punya saving dan tidak punya ketahanan di masa pandemi ini," terang Delif.

"Gaji pemain amatir Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per bulan. Bisa menyentuhkah BLT dari pemerintah kepada pemain amatir," ucap Delif.

Delif yang merupakan pemilik Persebam Babakan Madang itu terpaksa mengizinkan pemainnya tampil tarkam lantaran tidak ada pilihan lain.

"Banyak pemain saya yang datang dan dengan terpaksa diizinkan main tarkam.  Itu jadi pilihan terbaik buat mereka, karena kompetisi tidak berjalan. Tarkam bisa digelar satu minggu sekali dan rutin," sambungnya.

Delif berharap, PSSI segera mengambil keputusan terkait nasib kompetisi di Indonesia.

"Harapan saya, PSSI cepat mengambil keputusan. Sebab, semakin lama tertunda, klub semakin memiliki beban. Kalau memang tahun ini tidak dapat dilaksanakan kompetisi, seharusnya segera diputuskan. Sehingga, klub bisa mengambil tindakan," papar Delif.

Sumber: Tribun Bogor
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved