Berita Bekasi

Joroknya Aliran Kali Blencong di Bekasi, Sampah Menumpuk Sepanjang 200 Meter

Kondisi Kali Blencong yang berlokasi di Desa Setia Asih tersebut dipenuhi sampah yang panjangnya 200-an meter, Jumat (2/10/2020).

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: PanjiBaskhara
Wartakotalive.com/Muhammad Azzam
Tumpukan sampah di Kali Blencong, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (2/10/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Adanya tumpukan sampah di Kali Blencong, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membuat warga sekitar menutup hidung.

Saat ini, kondisi Kali Blencong di Desa Setia Asih tersebut dipenuhi sampah yang panjang mencapai 200 meter, Jumat (2/10/2020).

Tumpukan sampah di Kali Blencong tersebut menimbulkan bau busuk menyengat yang berpotensi menganggu kesehatan warga setempat.

Bahkan, keberadaan sampah di Kali Blencong di musim penghujan mengakibatkan air meluap dan membanjiri pemukiman warga setempat.

Antisipasi Banjir Pemkot Jakarta Utara Keruk Lumpur Tebal di Waduk Pluit

VIDEO: TNI-Polri dan Warga Bersihkan Sampah di Kali Blencong

Sampah yang Diangkut dari Kali Blencong Kebanyakan Plastik

Seorang warga setempat, Samiun mengatakan bahwa tumpukan sampah itu telah terjadi sekitar satu pekan lalu.

Tumpukan sampah itu timbul usai terjadi hujan deras.

"Baru semingguan, ini sudah biasa kalau hujan muncul sampah karena kan kiriman ngalir ke sini," katanya, saat bertemu Wartakota, pada Jumat (2/10/2020).

Ia menuturkan tumpukan sampah sudah sering terjadi saat hujan deras turun.

Sampah itu kiriman dari dari wilayah Kota Bekasi.

Tumpukan sampah itu mengeluarkan aroma bau tak sedam dan dikhawatirkan menimbulkan penyakit.

Diharapkan tumpukan sampah ini segera diangkut dan dibersihkan.

"Itu bukan sampah warga sini tapi kiriman, dari wilayah Kota sampah ke bawa air. Semoga ini segera diangkut, kan lumayan bau dan takut nanti banjir," papar dia.

Pengamatan Wartakotalive.com di lokasi, tumpukan sampah sepanjang sekitar 200 meter.

Sampah itu cukup tebal dan memenuhi seluruh area hingga tak terlihat airnya.

Tumpukan sampah itu didominasi dari sampah rumah tangga, kemasan plastik, styrofoam, triplek, kayu, maupun ranting-ranting batang pohon.

Terlihat sejumlah petugas ada di lokasi mempersiapkan melakukan proses pembersihan menggunakan backhoe untuk dimasukkan ke dalam truk-truk sampah.

Sampah yang Diangkut dari Kali Blencong Kebanyakan Plastik

Sampah yang diangkut oleh anggota TNI AL, Polair Polda Metro Jaya, bersama masyarakat pesisir dan nelayan dari Kali Blencong, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (27/2) kebanyakan plastik.

Kepala Markas Unit Marunda Polair Polda Metro Jaya Iptu Ketut Swastika mengatakan aksi bersih-bersih yang melibatkan 250 orang dengan puluhan kapal itu berhasil mengangkut sebanyak 1,5 ton sampah.

“1,5 ton paling banyak sampah plastik. Memang kita lebih prioritaskan sampah plastik karena kalau kita lihat sampah plastik 400 tahun baru bisa terurai,” ungkap Ketut, Rabu (27/2).

Menurut Ketut, banyaknya sampah yang ditemukan di Kali Blencong berasal dari masyarakat sekitar.

Selain itu juga sampah-sampah tersebut juga terbawa arus hingga akhirnya berujung di Marunda.

“Ada dari beberapa masyarakat sekitar pesisir, kemudian ada juga hanyut karena kita kan muara, ujungnya dari kali langsung di muara Marunda,” katanya.

Sementara itu sebagai langkah antisipasi, pihaknya ingin menggugah ataupun memberi kesadaran serta motivasi dengan cara melibatkan masyarakat untuk ikut ambil bagian membersihkan Kali Blencong.

“Tentu kita akan laksanakan kegiatan kerjasama dengan instansi dan mungkin ada aturan khusus yang mengatur agar kesadaran masyarakat semakin meningkat bagaimana buang sampah sesuai kategori dan pada tempatnya,” ucapnya.

Selain itu pihaknya juga menggalakkan penggunaan tumblr di kalangan internal.

Sehingga penggunaan botol air minum kemasan bisa diminimalisir yang otomatis mengurangi sampah plastik.

“Hari ini juga sudah kita mulai siapkan 150 botol termasuk isinya kita sudah bagikan, adanya kesadaran plastik berbahaya. Kita ingin mengurangi sampah plastik,” katanya.

Pemkot Jakarta Utara Keruk Lumpur Tebal di Waduk Pluit

Guna mengantisipasi banjir seiring curah hujan yang mulai turun, pemerintah Kota Jakarta Utara berinisiatif mengeruk lumpur Waduk Pluit, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (2/10/2020). 

Kegiatan itu melibatkan 550 personel gabungan dari pemerintah Kota Jakarta Utara, Puspomal TNI AL, Lantamal III TNI AL, Polres Metro Jakarta Utara, Kodim 0502 JU, PT Jakarta Propertindo, dan unsur masyarakat.  

Sebagian personel gabungan dikerahkan untuk mengeruk lumpur di Waduk Pluit.

Petugas juga mengangkut sampah di sekitar kawasan Taman Waduk Pluit, Kali Opak, dan aliran air menuju Pompa Waduk Pluit. 

Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengatakan kegiatan kali ini merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas daya tampung air dalam mengantisipasi datangnya musim hujan.

“Kita memastikan kapasitas, bagaimana lumpur kita rutinkan untuk dilaksanakan pengerukan,” ujar Sigit. 

Apalagi Waduk Pluit ini merupakan salah satu reservoir (waduk) utama bagi aliran sungai Ciliwung Lama yang terkoneksi dengan Pintu Air Manggarai dan Istiqlal menuju Laut Jakarta.

“Kita juga pastikan kinerja mesin pompanya optimal, kemudian juga tidak ada saluran yang menghambat menuju ke rumah pompa tersebut,” ungkap Sigit.

Selain itu peran swasta juga penting dan perlu untuk dilibatkan dalam pencegahan dan upaya penanganan banjir saat datangnya musim hujan.

“Kita ajak semua sektor private untuk ikut bertanggung jawab dan ambil bagian dalam upaya kita mengatasi genangan yang ada di wilayah Jakarta Utara,” tegas Sigit. 

Sebelumnya, gerebek lumpur di Jakarta Utara telah digelar sejak bulan September 2020 lalu.

Sejumlah aliran air mulai dari kali, penghubung (Phb), hingga saluran di pemukiman warga rutin dibersihkan.

(Wartakotalive.com/MAZ/JHS)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved