Virus Corona Jabodetabek

DKI Jakarta Klaim Pernah Lakukan Mini Lockdown Sebelum Arahan Presiden RI Joko Widodo

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim, Ibu Kota sebetulnya pernah melakukan mini lockdown sebelum arahan Joko Widodo.

istimewa
Ilustrasi warga melakukan penutupkan atau mini lockdown di wilayah tempat tinggalnya di Kuningan Timur, Mampang, Jakarta Selatan, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona. 

Menurut Ariza, Pemprov DKI juga menyediakan 3 tempat yaitu di JIC Jakarta Utara; Graha TMII di Jakarta Timur, dan Graha Ragunan di Jakarta Selatan.

Berdasarkan data yang diterima dari corona.jakarta.go.id, tercatat ada 40 RW yang masuk kategori WPK.

Rinciannya, 18 RW berada di Jakarta Pusat, sembilan RW di Jakarta Selatan, lima RW di Jakarta Timur, empat RW di Jakarta Barat, tiga RW di Jakarta Utara dan satu RW di Kepulauan Seribu.

Untuk kasus aktif di Jakarta mencapai 12.726 orang yang tersebar di 913 RW di Jakarta.

Mereka ada yang menjalani isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit secara intensif.

Wilayah Jakarta Timur, tercatat sebagai RW dengan kasus aktif tertinggi mencapai 248 RW.

Disusul Jakarta Barat mencapai 237 RW, Jakarta Selatan 170 RW, lalu di Jakarta Pusat 139 RW dan Jakarta Utara ada 119 RW.

Kepala Disnakertrans DKI: Banyak Kantor Pemerintahan yang Lakukan Lockdown dan Swab Test Mandiri

Kantor Ditutup Akibat Covid-19, BMKG Pastikan Pemantauan Gempa Bumi dan Tsunami Tak Ikut Lockdown

Sedangkan jumlah kasus konfirmasi positif secara total di Jakarta sampai Selasa (29/9/2020) mencapai 73.309 kasus.

Dari jumlah tersebut, total 58.865 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 80,3 persen dan 1.718 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,3 persen.

Sebelumnya,  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan kepada lima Wali Kota Administrasi membuat batasan mandiri.

Tujuannya, agar permukiman yang bersih dari virus corona (Covid-19) dapat terjaga secara baik.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu mengatakan, pemerintah telah mengantongi data orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP).

Serta, orang yang terinfeksi virus corona di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Jokowi: Kalau Dulu Lockdown, Mungkin Pertumbuhan Ekonomi Kita Bisa Minus 17 Persen

Takut Tertular Corona, Warga Pasang Tulisan di Pagar: Mohon Maaf Kami Lockdown

Dia meminta, agar para Wali Kota Administrasi di lima wilayah untuk memerhatikan peta penyebaran ODP, PDP, dan pasien positif corona.

Alasannya,  hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran gejala penyakit ke permukiman lain yang terbebas dari corona.

“Saya mau minta kepada para Wali Kota untuk menggerakkan jajaran di bawahnya dari mulai camat, lurah, RW, RT bahkan termasuk mungkin Karang Taruna, untuk membuat batas-batas menjaga wilayah bersih tidak tertular,” kata Anies  Baswedan.

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved