Berita Daerah

TNI Sebut KKB Papua Tembak Mati Pendeta di Kampung Hitadipa, TPNPB Tuduh Balik Sebut Pelakunya TNI

Seorang pendeta tewas ditembak mati kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua di Kampung Hitadipa, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
ANGGOTA Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Seorang pendeta tewas ditembak mati kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua.

Aksi KKB Papua tembak mati pendeta terjadi di Kampung Hitadipa, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (19/9/2020).

Diketahui pihak TNI membenarkan, soal kejadian Pendeta Yeremia Zanambani tewas ditembak mati KKB Papua tersebut.

Namun, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambon mengatakan, jika korban tewas dibunuh aparat TNI.

Aksi Teror KKB Papua Jelang SU PBB, Seorang Pendeta Jadi Korban Tembak di Intan Jaya

KRONOLOGI Dua Pengemudi Ojek Ditembak KKB Papua, Korban Kedua Sempat Dianiaya

Diduga, KKB Papua Tembaki Dua Opang Dipimpin Karel Tipagau dan Undius Waker, Ini Penjelasan Polisi

Bahkan, menuduh Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kol Czi IGN Suriastawa menyebar kebohongan.

"Hari ini Pendeta Yeremia Zanambani, S.Th, penerjemah Alkitab bahasa Moni ditembak mati TNI di Intan Jaya," ujar Sebby melalui rilis, Minggu (20/9/2020).

Menurut Sebby, kebohongan yang dilakukan TNI bukan baru kali ini dilakukan.

Hal serupa pernah dilakukan pada 2018 saat pendeta Gemin Nirigi yang merupakan penerjemah Alkitab Bahasa Nduga tewas tertembak di Nduga akibat dibantai KKB.

"Kepala Penerangan Kogabwihan III, Kol Czi IGN Suriastawa berbohong di publik. Setelah Pendeta Gemin Nirigi, penerjemah Alkitab Bahasa Nduga ditembak mati TNI pada 2018 di Mapenduma"

"Sempat TNI menyangkal. Mereka katakan bahwa kami tidak tahu, namun terungkap kemudian," kata Sebby.

Sementara Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, membantah tuduhan bahwa Pendeta Yeremia tewas ditembak TNI karena di Hitadipa tidak terdapat pos TNI.

Menurut dia, apa yang disampaikan Jubir TPNPB tidak berdasar dan hanya ingin memperkeruh suasana.

“Di sana tidak ada pos atau kantor dari aparat keamanan. Di kampung tersebut baru direncanakan akan berdirinya kantor koramil,” kata Kamal.

Berdasarkan kejadian sebelumnya, sambung Kamal, justru KKB kerap berulah di Hitadipa dan terus membuat jatuhnya korban jiwa.

"Di lokasi itu sudah dua anggota dan warga sipil tewas akibat aksi tidak manusiawi dari KKB," kata dia.

Kamal menyebut pelaku pembunuhan terhadap Yeremia adalah KKB yang sebelumnya kerap berulah di Tembagapura, Kabupaten Mimika.

"Diketahui pelaku pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani dari kelompk KKB pimpinan Jelek Waker," kata Kamal.

DPR RI desak pembentukan tim investigasi

Meningkatnya eskalasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya, juga menjadi sorotan anggota Komisi I DPR RI asal Papua, Yan Mandenas.

Dia telah meminta Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa untuk memfasilitasi penyelesaian konflik di Kabupaten Intan Jaya yang telah menewaskan Yeremia.

Mandenas juga mendesak agar TNI dan pihak-pihak terkait untuk segera melakukan investigasi dan mengungkap para pelaku rentetan penembakan di Kabupaten Intan Jaya.

Khususnya, kejadian yang terjadi dalam satu pekan ini.

“Khusus penembakan yang terjadi terhadap hamba Tuhan, saya akan mengawal sampai tuntas agar diungkapkan jelas para pelakunya"

"Sehingga perlu diseriusi oleh semua pihak,” kata Mandenas melalui rilis, Senin (21/9/2020).

Dia juga mendesak Panglima TNI, KSAD, Pangdam, dan Kapolda agar serius menangani kejadian di Intan Jaya.

Yakni dengan memerintahkan bupati bersama unsur muspida di daerah segera melakukan pembentukan tim.

Tim yang dimaksud yakni Investigasi, memfasilitasi, serta mencari fakta sebab, akibat, kronologi kejadian dalam sepekan terakhir di Intan Jaya.

Bupati Intan Jaya diminta berada di tempat tugas Terkait dengan konflik bersenjata di Intan Jaya, Mandenas yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPR Papua selama dua periode juga menyoroti tentang ketidakhadiran kepala daerah di lokasi tersebut.

"Saya meminta dengan tegas kepada pemerintah pusat melalui Menko Polhukam dan Mendagri untuk memerintahkan para kepala daerah di Papua"

"agar diwajibkan berada di tempat bersama rakyatnya, untuk menjawab dinamika sosial dan politik di masyarakat," kata dia.

Semua pihak harus bersinergi untuk mengembalikan situasi keamanan di Intan Jaya.

Mandenas menegaskan tidak boleh lagi adanya korban jiwa akibat ketidaktegasan pemerintah dan aparat kemanan.

Hal senada disampaikan Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Papua, Mansyur.

Menurut dia, ada informasi dari anggota kerukunan di Sugapa, Intan Jaya, bahwa mereka saat ini dalam posisi ketakutan.

Ia meminta kepala daerah setempat untuk hadir di tengah masyarakat dan merangkul semua pihak untuk menyelesaikan masalah.

"Kondiis stabil, aman, dan rukun warganya di daerah sebetulnya 70 persen itu ada di tangan bapak-bapak kepala daerah," kata dia.

Ketika seorang kepala daerah ada di tempat tugas, maka segala permasalahan yang muncul akan cepat teratasi.

"Karena itu selaku kepala daerah, perlu ada selalu di tempat karena rakyat itu butuh perhatian"

"Ketika ada perkembangan dia bisa responsif, artinya dalam konteks ini menyelesaikan masalah tanpa masalah"

"Jangan menyelesaikan masalah dengan menyisakan masalah," kata Mansyur.

Yang terpenting tiga tungku, yaitu pemerintah daerah termasuk TNI-Polri, pemuka agama, dan tokoh adat, harus dilibatkan.

Sekaligus, bersinergi dalam menyelesaikan segala masalah yang ada.

Dalam sepekan terakhir, TNI menyebut KKB telah berulah sebanyak empat kali di Intan Jaya.

Anggota KKB menembak dua pengemudi ojek dan dua prajurit TNI.

Dua Pengemudi Ojek Ditembak KKB Papua

Dua pengemudi ojek menjadi korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Didigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (14/9/2020).

Kejadian bermula saat seorang pengemudi ojek bernama Laode Anas Munawir (33) melintas di daerah tersebut sekitar pukul 11.15 WIT.

Tiba-tiba, dia diberondong peluru 7 kali tembakan.

"Yang pertama korban LAM yang melintas pada pukul 11.15 WIT dari Kampung Didigi ditembaki KKB."

"Sebanyak kurang lebih 7 kali tembakan," kata Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (15/9/2020).

Akibat tembakan itu, Laode mengalami luka di bagian pada tangan sebelah kanan.

Menurut Awi, korban sempat melarikan diri dari tembakan itu hingga diselamatkan oleh aparat.

"Korban menyelamatkan diri dan ditolong oleh Saudara Ade Ramadhan Ba Kodim persiapan Intan Jaya."

"Untuk selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas di Logai, Kampung Yokatapa Distrik, Sugapa," jelasnya.

Baru 5 menit berselang atau sekitar pukul 11.20 WIT, Fathur Rahman (23), juga pengemudi ojek, melintas di tempat yang sama.

Dia juga dihujani peluru KKB yang diduga berasal dari arah ketinggian.

"Korban kedua atas nama FR yang melintas pada pukul 11.20 WIT dari Kampung Didigi, Distrik Sugapa, ditembaki dari arah ketinggian dan dianiaya oleh KKB," jelasnya.

Awi mengatakan, tembakan itu mengenai perut FR.

Dari hasil pemeriksaan kesehatan, FR juga mengalami penganiayaan berupa serangan benda tajam pada bagian wajah.

"FR adalah warga kampung Yokatapa dengan luka tembak pada bagian perut."

"Serta luka bekas penganiayaan berupa sayatan dan sabetan senjata tajam pada bagian kening dan hidung," ungkapnya.

Mengetahui peristiwa tersebut, tim gabungan TNI-Polri yang sedang bertugas, langsung mengamankan FR dan membawanya ke Puskesmas di Logai, Kampung Yokatapa, Distrik Sugapa.

"Kedua korban selanjutnya dibawa ke bandara di Logai menuju rumah sakit di wilayah Timika, Provinsi Papua, untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut."

"Hingga saat ini korban dalam kondisi stabil dan masih menjalani perawatan," tuturnya.

Pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti di tempat tersebut.

Di antaranya satu buah proyektil peluru Laras panjang yang diduga untuk menembak kedua korban.

"Barang bukti yang diamankan petugas, satu buah proyektil yang diduga merupakan proyektil dari senjata api laras panjang yang digunakan untuk menembak korban oleh KKB."

"Saat ini tim gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku penembakan tersebut," jelasnya.

Kejadian ini menambah daftar kekerasan yang dilakukan oleh KKB terhadap warga sipil, TNI/Polri di Papua.

Pada tahun 2020, sebanyak 46 kasus kekerasan dilakukan KKB.

Sebanyak 46 kasus kekerasan dilakukan KKB hingga kini, mengakibatkan 9 orang meninggal, yakni 5 orang warga sipil, 2 anggota TNI, dan 2 anggota Polri.

Untuk korban yang mengalami luka sebanyak 23 orang, yakni 10 warga sipil, 7 anggota TNI, dan 6 anggota Polri.

Sebelumnya, Polda Papua mengevakuasi dua orang yang menjadi korban penembakan KKB Papua.

Mereka dievakuasi ke Bandara Baru Moses Kilangin Timika Distrik Mimika Baru Kabupaten Mimika, Senin (14/9/2020).

"Telah tiba korban penembakan di Sugapa Kabupaten Intan Jaya atas nama Laode Anas Munawir (33) dan Fathur Rahman (23) yang dilakukan oleh KKB," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Selasa (15/9/2020).

Dia mengatakan, kedua korban ditembak KKB di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, tepatnya di daerah Wabogombugapa Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Senin (14/9/2020) sekitar pukul 11.00 WIT.

Korban Faturahman mendapatkan luka tembak di bawah pusar, dan luka sayat di atas kening.

Sedangkan La Ode Anas Munawir mendapatkan luka tembak di lengan tangan sebelah kanan.

"Aparat gabungan TNI-Polri mengevakuasi korban menggunakan Pesawat Rimbun Air DHC6-400/PK-OTJ dari Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya menuju Kabupaten Mimika," jelasnya.

Saat ini korban mendapatkan perawatan di RSUD Timika.

Sebaliknya, pihaknya masih memburu pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

"Kami melakukan penyelidikan dan penyidikan."

"Saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Sat Reskrim Polres Intan Jaya," terangnya.

(Kompas.com/Trinbunnews.com/Igman Ibrahim)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penembakan Pendeta Yeremia Zanambani hingga Ketidakhadiran Bupati yang Jadi Sorotan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved