Virus Corona Jabodetabek
Ada 369 Karyawan PT Epson Terpapar Covid-19, Berikut 10 Langkah Pencegahan Virus Corona PT Epson
10 langkah pencegahan virus corona PT Epson tersebut disampaikan secara resmi Wakil Presiden PT IEI Emile Pattiwel.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Sebanyak 369 karyawan PT Indonesia Epson Industry (IEI) terpapar virus corona atau Covid-19.
Adanya 369 karyawan PT Epson terpapar virus corona di Kawasan Industri EJIP Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, PT Epson punya 10 langkah pencegahan virus corona.
Diketahui, 10 langkah pencegahan virus corona PT Epson tersebut disampaikan secara resmi Wakil Presiden PT IEI Emile Pattiwel.
Emile Pattiwael menjelaskan, untuk menindaklanjuti kunjungan sidak dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi pada 17 September 2020.
• Kasus Positif Corona di Pabrik Epson Pertama Kali 19 September, Hari Ini 21 September Jadi 369 Orang
• BERTAMBAH Lagi! Karyawan PT Epson Bekasi yang Positif Covid-19 Jadi 369 Orang
• Kedatangan Tamu OTG Diduga Jadi Penyebab Ratusan Karyawan PT Epson Cikarang Terpapar Corona
Serta mempertimbangkan tingkat penyebaran yang tinggi di dalam perusahaan.
Maka dengan ini perusahaan memutuskan untuk menghentikan operasional pabrik secara total selama 2 minggu,
Sejak 19 September hingga 2 Oktober 2020, untuk memutus mata rantai penyebaran secara total.
Dalam masa 2 minggu tersebut dan selanjutnya, pihaknya akan menjalankan langkah-langkah pencegahan tambahan.
Berikut 10 poin langkah pencegahan yang dilakukan;
1. Melacak seluruh kontak erat dari kasus positif secara menyeluruh.
2. Menerapkan isolasi mandiri untuk seluruh kasus positîf dan kontak erat selama 14 hari.
3. Melakukan pengawasan ketat terhadap karyawan yang terkonfirmasi positif dan kontak erat serta keluarganya agar melakukan isolasi mandiri sesuai dengan aturan.
4. Menyediakan tempat penampungan bagi karyawan yang positif dan kontak erat bagi karyawan yang membutuhkan.
5. Menerapkan Work from Home setelah operasionai pabrik berjalan tanggal 2 Oktober 2020.
6. Melakukan disinfeksi total ke seluruh bangunan pabrik sebanyak 3 kali, yaitu pada tanggal 12 September (telah dilakukan), 22 September dan 1 Oktober 2020.
7. Melanjutkan disinfeksi harian dan mingguan pada masing-masing tempat kerja.
8. Menggunakan APD tambahan yaitu face shield di atas masker. Face shield digunakan saat mulai meninggalkan rumah hingga kembali ke rumah.
9. Menjamin agar karyawan tetap berada di rumah di setelah pulang bekerja melalui pengawasan dari atasan masing-masing setiap hari.
10. Menambahkan diare sebagai gejala Covid diluar gejala yang sudah ada selama ini.
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah mengonfirmasi jumlah karyawan PT Indonesia Epson Industry (IEI) di Kawasan Industri EJIP Cikarang, bertambah menjadi 369.
"Iya data per hari ini beberapa jam lalu total karyawan terpapar corona 369 orang," kata Alamsyah saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, pada Senin (21/9/2020).
Alamsyah menjelaskan 369 karyawan terkonfirmasi positif corona itu dari hasil pengujian 4.000 spesimen.
Pihaknya juga terus melakukan tracing kepada karyawan lainnya maupun keluarganya.
"Rata-rata mereka itu tinggal di Cikarang Utara, Cikarang Selatan, Serang Baru, Cikarang Barat dan Cibitung sudah dillakukan tracing"
"Walau belum selesai semua, intinya yang kontak erat di lapangan akan di swab," beber dia.
Dari 369 karyawan terkonfirmasi positif corona itu, 238 diantaranya warga Kabupaten Bekasi.
Yang lainnya, merupakan warga Kota Bekasi, Karawang dan Jakarta.
"Beberapa terkonfirmasi inisiatif dari Epson melakukan isolasi di dua hotel Kabupaten Bekasi dan 16 orang dirawat di rumah sakit," ungkap dia.
Alamsyah menjelaskan awal pihaknya memperoleh informasi pada Selasa, (15/9/2020) bahwa ada salah satu perusahaan di kawasan EJIP yakni PT Epson terdapat karyawan terpaparr corona.
Atas laporan itu pihaknya melakukan verifikasi serta kunjungan yang dipimpin oleh Dandim, pada Kamis (17/9/2020).
"Satgas melakukan investigasi ke lapangan, kemudian investigasi data. Ternyata, di awal September ada pertemuan di sana"
"Ada narasumber dari luar, tanpa gejala, mungkin pada saat itu sudah terkonfirmasi tapi OTG," tutur dia.
Setelah interaksi kegiatan itu, lanjut Alamsyah, beberapa hari kemudian, ada karyawan mengalami sakit dan bergejala.
Lalu diadakan rapid tes, ternyata ada beberapa reaktif.
"Dari situ diadakan swab, pada saat itu yang awal enam terkonfirmasi positif," jelas dia.
Selepas itu, tes swab dilakukan secara masif terhadap karyawan hasilnya ada 26 kasus positif ditemukan.
"Terus bertambah, 190 beberapa hari lalu, kemarin 352 dan hari ini 369 karyawan yang terkonfirmasi positif corona," kata Alamsyah.
Sebanyak 369 karyawan positif corona itu dari hasil pemeriksaan 4000 spesimen.
"Masih ada spesimen yang diperiksa, kemungkinan masih bisa terjadi penambahan," paparnya.
Berdasarkan data Pusat Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bekasi (Pikokabbsi), total kasua positif Covid-19 sebanyak 1969.
Pasien sembuh sebanyak 1706, sehingga total kasus positif aktif ada sebanyak 263 orang.
Untuk yang dirawat di rumah sakit 48, isolasi mandiri 167 dan meninggal 48 orang.
Update Kasus Covid-19 di Indonesia 21 September 2020
Jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 4.176 orang, per Senin (21/9/2020).
Sehingga, hari ini total ada 248.852 kasus positif. Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 3.470 orang, sehingga total pasien sembuh ada 180.797 orang.
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 124 orang, sehingga total ada 9.677 pasien Covid-19 yang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 21 September 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 63.318 (25.3%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 41.076 (16.6%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 19.754 (8.0%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 17.502 (6.9%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 14.403 (5.9%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 9.817 (4.0%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 9.468 (3.8%)
BALI
Jumlah Kasus: 7.888 (3.2%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 6.954 (2.8%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 5.449 (2.2%)
RIAU
Jumlah Kasus: 5.448 (2.2%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 5.176 (2.1%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 4.464 (1.8%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 4.448 (1.7%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 4.317 (1.8%)
ACEH
Jumlah Kasus: 3.694 (1.5%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 3.300 (1.3%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 3.126 (1.3%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 2.615 (1.0%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 2.437 (1.0%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 2.245 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 2.223 (0.9%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 2.011 (0.8%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 1.724 (0.7%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 1.516 (0.6%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 868 (0.4%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 738 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 536 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 505 (0.2%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 492 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 386 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 321 (0.1%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 321 (0.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 312 (0.1%).
(Wartakotalive.com/MAZ/CC)