Inilah Kelebihan SSB Indonesia Muda Jakarta Utara, Kata Mantan Pelatih Futsal Timnas Indonesia
Dadang Iskandar, mantan juru arsitek timnas futsal Indonesia era 2014-2016 mengakui saat ini SSB telah merebak di Jakarta
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Sepak bola adalah olahraga yang paling diminati di Indonesia.
Tak heran banyak sekolah sepak bola-SSB yang bermunculan, sebagai wadah untuk belajar, dan mengembangkan bakat dan kemampuan bermain sepak bola anak.
Dadang Iskandar, mantan juru arsitek timnas futsal Indonesia era 2014 hingga 2016 pun mengakui saat ini SSB telah merebak di Jakarta, khususnya di Jakarta Utara.
Dadang yang juga sebagai direktur teknik SSB Indonesia Muda Jakarta Utara lantas mengapresiasi perkembangan SSB saat ini.
• Sempat Apatis, Supriyono Prima Akhirnya Bentuk Sekolah Sepak Bola
Pria kelahiran Jakarta 2 Desember 1996 tak mau menganggap munculnya SSB lain sebagai saingan.
Tak perlu khawatir, Dadang justru percaya dengan program SSBnya.
"Kami fokus pada pembinaan. Bedanya kami dengan SSB lainnya adalah orientasinya. Orientasi kami di pembinaannya dan bukan menjadikan SSB semata-mata hanya untuk juara, tetapi membentuk individu supaya mampu bermain sepak bola dan punya karakter, mental yang baik" ucap Dadang Iskandar kepada Warta Kota di halaman Islamic Center, Jakarta Utara, Sabtu (19/9/2020).
• Mengenal SSB Garecs, Sekolah Sepak Bola Remaja Cengkareng dan Sekitarnya

Tak heran, bila mengikuti sebuah turnamen, para pelatih SSB Indonesia Muda Jakarta Utara memberikan kesempatan kepada seluruh pemain untuk bermain.
Ada tujuan murni di dalamnya.
"Kami pernah memainkan anak, yang boleh dibilang tidak lihai bermain, namun ia kami mainkan. Betapa bahagianya dirinya bahkan orang tuanya. Itu membantu menaikkan kepercayaan dirinya. Tak melulu hanya di SSB, melainkan saat sang anak di sekolah pun, kepercayaan diri itu kan terbawa," sambung Dadang.
Lantas, ia pun mengajak SSB lainnya yang berada di Jakarta Utara untuk memerhatikan detail pembinaan, serta berkompetisi secara sehat satu sama lain.
• Belum Berlatih, SSB Bintang Primavera Tunggu Sekolah Normal
Terpaksa berhenti berlatih
Stadion Tugu, Jakarta Utara telah ditutup pasca pembatasan sosial berskala besar di DKI Jakarta diperketat sejak Senin 14 September lalu.
Stadion yang beralamat di Pegangsaan Dua, Kecamatan Koja, Jakarta Utara ini sebelumnya digunakan oleh masyarakat Jakarta utara dalam berolahraga, khususnya joging maupun latihan sepak bola.
Penutupan stadion pun berdampak pada salah satu sekolah sepak bola (SSB) yang menjadikan Stadion Tugu sebagai tempat berlatih, yaitu SSB Indonesia Muda Jakarta Utara.
• Belum Berlatih, SSB Bintang Primavera Tunggu Sekolah Normal
SSB Indonesia Muda yang didirikan 21 Juli 1996 ini baru hitungan hari latihan dan langsung terhenti.
Dadang Iskandar selaku sekretaris SSB Indonesia Muda mengatakan penutupan stadion membuat SSB Indonesia Muda terkendala dalam beraktivitas, namun Dadang memaklumi alasan penutupan stadion.
"Sejak PSBB pertama (Senin 14/9/2020), kami sudah meliburkan latihan karena di tutupnya Stadion Tugu dan perlunya memperhatikan ketèntuan-ketentuan dari pemerintah terkait protokol kesehatan," ucap Dadang kepada Warta Kota, Kamis (17/9/2020).
Dadang menjelaskan, pihaknya pun masih menunggu keputusan dari pemerintah sebelum memutuskan waktu latihan, mengingat PSBB masih berpeluang diperpanjang.
Di satu sisi juga ada beberapa kelompok usia di SSB Indonesia muda yang mengikuti kegiatan kompetisi di masa sekarang ini (Indonesia Junior League).
"Menyikapi hal seperti itu, teknis latihan diserahkan kepada masing-masing pelatih yang berkoordinasi dengan orang tua, terkait sarana latihan, jadwalnya serta pelaksanaan protokol kesehatan saat berlatih," tambah Dadang.
Ia berharap agar masing-masing kelompok usia yang terlibat di kompetisi Indonesia Junior League dapat berlatih di tempat aman dan menerapkan protokol kesehatan.