Ormas Dilibatkan Operasi Protokol Kesehatan, Pangdam Jaya: Karena Jumlah Personel Terbatas
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan pelibatan ormas dilakukan pada tiap kegiatan sosialisasi maupun operasi protokol kesehatan.
WARTAKOTALIVE.COM, SERPONG - Upaya dalam mempersempit laju penyebaran covid-19 terus dilakukan para pemangku kebijakan termasuk TNI-Polri.
Namun, tren peningkatan kasus infeksi covid-19 pada beberapa pekan terakhir, membuat personel TNI - Polri kewalahan dalam mensosialisasikan penerapan protokol keseahatan di tiap aktivitas masyarakat.
• 5 Hal Pokok yang Harus Diperhatikan Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Saat PSBB Jakarta
• Diperiksa Polisi, Rombongan Pesepeda Viral Mengaku tidak Tahu yang Dilintasi adalah Jalan Tol
Hal itu yang menjadi pertimbangan pihak TNI-Polri untuk menggandeng unsur lain seperti organisasi masyarakat (ormas) dalam menegakkan penerapan protokol kesehatan covid-19 pada masyarakat.
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan pelibatan ormas dilakukan pada tiap kegiatan sosialisasi maupun operasi protokol kesehatan.
Seperti operasi yustisi yang telah berjalan sejak 14 September 2020 hingga empat belas hari ke depan.
"Operasi yustisi yang dilibatkan TNI-Polri kemudian Pol PP, Kehakiman dan Kejakdaan itu dibantu juga oleh ormas dari komunitas dari KPPI, kemudian Pemuda Pancasila dan sebagainya," kata Dudung saat ditemui di kawasan Pasar Modern BSD, Serpong, Tangsel, Sabtu (19/9/2020).
"Ya tugasnya sama karena jumlah personel dan TNI ini terbatas hingga mereka-mereka (ormas-red) inilah yang akan mengimbau ke masyarakat sampai ke tingkat RT untuk 3M itu tadi," lanjutnya.
• HOAX, Rusmiati Istri Sekda DKI Jakarta Saefullah, Kritis dan Dirawat di ICU
• Ungkap Sosok Sekda DKI Saefullah Selama Bekerja, Anies: Ia Belum Pernah Pamit Pulang karena Sakit
Pelibatan para ormas tersebut telah dilakukan pihak TNI-Polri dalam giat operasi yustisi yang sedang berjalan di berbagai daerah.
Terlebih bagi wilayah yang tercatat memiliki tingkat risiko tinggi penularan infekai covid-19.
Kata Dudung, operasi yustisi merupakan tahapan uji coba penertiban protokol kesehatan yang melibatkan para ormas itu.
"Nah dari 100 ormas ini yang dilibatkan ada juga nanti masing-masing kelurahan. Ini baru uji coba ada lima kelurahan di DKI Jakarta, per kelurahan 100 orang yang akan dilibatkan uji cobanya. Nanti akan bertahap sampai tiga bulan ke depan," jelasnya.
Dudung menyampaikan nantinya para ormas yang terlibat dalam kegaiatan diberikan intensif oleh pemerintah.
"Nanti yang bersangkutan akan mendapat dukungan dari pemerintah untuk insentif dan uang makannya," tandasnya. (m23)