Virus Corona

Kurang Efektif Tangkal Virus Corona, Penumpang Commuter Line Dilarang Pakai Masker Scuba dan Buff

Para penumpang Commuter Line dilarang pakai masker scuba dan buff lantaran kurang efektif tangkal virus corona atau Covid-19

Editor: PanjiBaskhara
Wartakotalive.com
ilustrasi virus corona atau Covid-19 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Para penumpang Commuter Line dilarang pakai masker scuba dan buff.

Sebab, baik masker scuba dan buff diketahui kurang efektif menangkal virus corona.

Soal larangan pakai masker scuba dan buff lantaran kurang efektif tangkal virus corona, diterangkan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito

Dibenarkan Wiku Adisasmito, masker scuba dan buff kurang efektif menangkal virus corona.

Hal itu disampaikan Wiku menanggapi larangan penggunaan masker scuba dan buff di dalam commuter line.

Makin Banyak Pengguna Commuter Line Pakai KMT, Antrean di Sejumlah Stasiun Pagi Ini Lebih Lancar

Masker Scuba dan Buff Tak Efektif Tangkal Virus Corona, Berikut Penjelasan Lengkapnya

" Masker scuba atau buff adalah masker dengan satu lapisan saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus lebih besar," kata Wiku lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/9/2020).

Selain itu, Wiku menambahkan, masker scuba biasanya mudah untuk ditarik ke leher sehingga penggunaannya tidak berarti.

Wiku menyatakan masker merupakan alat penting untuk mencegah penularan virus corona sehingga masyarakat perlu menggunakan masker berkualitas.

Ia mengatakan, masyarakat bisa mengenakan masker bedah atau masker kain yang terdiri dari tiga lapisan kain katun.

"Masker yang baik adalah masker bedah dan ini biasanya untuk orang yang sedang sakit. Dan juga bisa digunakan masker kain untuk masyarakat yang sehat," ucap Wiku.

"Masker kain yang bagus berbahan katun dan berlapis tiga. Mengapa itu penting karena kemampuan menyaring partikel virus itu akan lebih baik dengan jumlah lapisan lebih banyak," lanjut dia.

Sebelumnya PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) telah menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan penumpang mengenakan masker selama naik Kereta Rel Listrik (KRL).

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, calon penumpang dianjurkan menggunakan masker yang efektif menahan droplet atau cairan.

Masker Scuba(SHUTTERSTOCK)

"Hindari penggunaan jenis scuba maupun hanya menggunakan buff atau kain untuk menutupi mulut dan hidung," ujar Anne dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (15/9/2020).

Selain itu, PT KCI juga meminta penumpang KRL untuk menggunakan masker dengan benar, yakni menutupi hidung dan mulut secara sempurna.

"Gunakan setidaknya masker kain yang terdiri dari minimal dua lapisan," kata Anne.

Update Kasus Covid-19 Indonesia 15 September 2020

Jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 3.507 orang, per Selasa (15/9/2020).

Sehingga, hari ini total ada 225.030 kasus positif. Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.

Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 2.660 orang, sehingga total pasien sembuh ada 161.065 orang.

Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 124 orang, sehingga total ada 8.965 pasien Covid-19 yang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 15 September 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 56.175 (24.6%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 38.809 (17.6%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 18.111 (8.1%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 14.938 (6.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 13.583 (6.2%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 9.500 (4.3%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 8.808 (3.9%)

BALI

Jumlah Kasus: 7.380 (3.3%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 6.100 (2.7%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 5.118 (2.3%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 4.637 (2.0%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 4.171 (1.9%)

RIAU

Jumlah Kasus: 4.054 (1.7%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 3.636 (1.6%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 3.633 (1.5%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 3.059 (1.4%)

ACEH

Jumlah Kasus: 3.032 (1.2%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 2.981 (1.4%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 2.481 (1.1%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 2.330 (1.1%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 1.956 (0.9%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 1.948 (0.9%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 1.895 (0.8%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 1.438 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 1.236 (0.5%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 784 (0.3%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 644 (0.3%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 479 (0.2%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 476 (0.2%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 475 (0.2%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 331 (0.1%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 284 (0.1%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 276 (0.1%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 272 (0.1%).

(Kompas.com/Wartakotalive.com/CC)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satgas Covid-19: Masker Scuba dan Buff Kurang Efektif Tangkal Virus Corona"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved