Kementerian
Gelar InFest Merah Putih Virtual, DJPPR Kemenkeu Berkreasi dan Berinovasi untuk Indonesia Maju
InFest Virtual digelar 16 Agustus hingga 12 September 2020 dengan serangkaian acara Creator Competition dan berbagai sesi talkshow.
Selain itu, pada Rabu, 9 September lalu, Direktur Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen, Endah Martiningrum berdialog dengan Uma Hapsari yang merupakan Founder Amazara ID, UMKM produsen sepatu lokal yang justru sukses menawarkan produk barunya di masa pandemi.
• Usaha Mikro Jadi Usaha Menengah, Anies Baswedan Minta Pelaku UMKM Manfaatkan Stimulus
• Bank BJB Bantu Pelaku UMKM Kabupaten Bogor Hadapi Pandemi Covid-19
Webinar Series
Selanjutnya, DJPPR juga mengadakan Webinar Series dengan menghadirkan Dirjen PPR Luky Alfirman sebagai pembicara utama dengan tiga pokok bahasan yang berbeda.
Tiga bahasan itu adalah 'Inovasi Pembiayaan Infrastruktur Daerah untuk Pemulihan Ekonomi” pada Rabu, 2 September 2020, disusul 'Dukungan terhadap Usaha Kecil dan Menengah Berorientasi Ekspor' pada Selasa, 8 September 2020, dan dilanjutkan dengan 'Jadi Kebanggaan Bangsa Lewat Inovasi dan Karya' pada Sabtu, 12 September 2020.
Seri pertama
Webinar seri pertama turut mengundang Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur, Brahmantio Isdijoso dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sebagai narasumber serta Direktur Utama PT. Sarana Multi Infrastruktur, Edwin Syahruzad dan M. Wahid Sutopo selaku Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia sebagai penanggap.
Diskusi ini berjalan selama hampir 2 jam untuk membahas tentang urgensi pembangunan infarstruktur daerah di masa pandemi untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi serta menekankan kembali pentingnya kolaborasi antara semua pihak yang terlibat, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, PT. SMI, dan PT. PII, maupun pihak lainnya demi mewujudkan inovasi pembiayaan alternatif untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik.
Seri kedua
Sementara itu, webinar seri kedua diadakan untuk meningkatkan pemahaman pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atas fasilitas Penugasan Khusus Ekspor (PKE).
Selain itu, mengingat peran UKM yang sangat strategis pada pertembuhan ekonomi nasional, diharapkan pelaku UKM dapat segera memanfaatkan fasilitas tersebut agar UKM dapat bangkit, bertahan, dan tetap tumbuh untuk menggerakkan roda perekonomian.
Dalam keynote speech-nya, Luky Alfirman menekankan bahwa Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan daya saing para pelaku UKM dengan cara memberikan dukungan fasilitas pembiayaan ekspor bagi pelaku UKM yang memiliki potensi ekspor namun terkendala masalah akses kepada fasilitas perbankan.
Dukungan fasilitas tersebut secara rinci selanjutnya dipaparkan oleh Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Heri Setiawan dan Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Daniel James Rompas, termasuk mengenai peran LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan.
Sebagai wujud dari pelaksanaan program PKE ini, dalam kegiatan tersebut dilakukan pula penandatanganan kerja sama antara LPEI dengan PT Askrindo serta perjanjian kredit antara LPEI dengan UKM.
Seri ketiga
Sebagai penutup rangkaian acara InFest Virtual, webinar seri ketiga diselenggarakan secara spesial karena untuk pertama kalinya webinar InFest Virtual menghadirkan narasumber lintas negara.
Bersama Dirjen PPR, Luky Alfirman, hadir Nadhira Afifa, CMO AyoBlajar sekaligus seorang awardee LPDP, dan Joey Alexander, seorang Jazz Pianist sebagai narasumber dalam webinar tersebut, berkolaborasi dengan Tio Anditio yang merupakan seorang MC dan Radio Announcer sebagai moderator.
Luky Alfirman memaparkan inovasi dan karya Pemerintah, khususnya DJPPR dalam membangun Indonesia dengan menyusun langkah-langkah extraordinary di masa pandemi untuk penanganan dan pemulihan ekonomi.
Inovasi tersebut diwujudkan dengan memberikan fasilitas penjaminan kepada UMKM dan korporasi yang terdampak pandemi serta menggali dan mengembangkan sumber pembiayaan kreatif seperti skema blended financing dan KPBU untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur.
Selain itu juga menyediakan alternatif investasi bagi masyarakat Diaspora melalui Diaspora Bonds, dan menerbitkan Green Sukuk sebagai bentuk komitmen Indonesia dalam menjaga lingkungan meski di tengah pandemi.