Virus Corona

Pasangan Bakal Calon Bawa Massa Saat Daftar, Dua Pekan Lagi Diprediksi Muncul Klaster Baru Covid-19

Guru Besar Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Ari Fahrial Syam menyarankan Pilkada Serentak 2020 ditunda.

Editor: Yaspen Martinus
ISTIMEWA
Pilkada Serentak 2020 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Guru Besar Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Ari Fahrial Syam menyarankan Pilkada Serentak 2020 ditunda.

Alasan penundaan pilkada tak lain kasus Covid-19 yang meningkat secara eksponen pada periode Juli-September 2020.

Professor Ari mengatakan, saat pendaftaran pilkada berlangsung, para bakal calon pasangan berbondong-bondong datang ke TPU membawa massa masing-masing.

Rizal Ramli Siap Maju di Pilpres 2024 Jika Menang Gugatan di MK, Pernah Diminta Rp 300 M oleh Parpol

Professor Ari mengakui setiap bakal calon yang membawa massa itu terlihat menerapkan protokol kesehatan.

"Akan tetapi, yang namanya massa tidak bisa selalu mematuhi aturan itu."

"Mereka datang berbondong-bondong, ketika mereka haus, mereka buka masker."

KPK Terbitkan Surat Perintah Supervisi, Siap Ambil Alih Kasus Djoko Tjandra-Jaksa Pinangki

"Kalau dia merokok, buka masker," ucap Professor Ari kepada Tribunnews, Minggu (6/9/2020) malam.

Professor Ari memprediksi, dalam dua pekan ke depan setelah pendaftaran bakal pasangan calon pilkada, akan ada temuan klaster-klaster baru Covid-19.

Hal ini sejalan dengan peningkatan kasus Covid-19 periode Agustus-September yang disebabkan libur panjang Tahun Baru Islam beberapa waktu lalu.

Wakil Gubernur NTT: Kami Provinsi Nomor 3 Termiskin, Apalagi Kalau Kerja dari Rumah Terus

Di mana saat libur panjang itu orang-orang bebas ke tempat-tempat wisata, yang akhirnya mengakibatkan peningkatan kasus Covid-19 secara eksponen.

"Saya bisa prediksi, dalam dua minggu ke depan setelah orang daftar pilkada ini akan ada klaster baru," ucapnya.

Atas dasar itu, Professor Ari mendorong agar pemerintah menunda perhelatan Pilkada Serentak 2020, sampai kasus Covid-19 benar-benar bisa dikendalikan.

Mulai Selasa 8 September 2020, Dua Tower di Wisma Atlet Jadi Tempat Isolasi Mandiri

"Kalau memang pemerintah dan DPR peduli terhadap jumlah kasus ini."

"Dengan mengenyampingkan kepentingan golongannya, kelompoknya, saya rasa bisa saja ditunda pilkada ini," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved