Kebakaran
Kebakaran Ruko di Surabaya Tewaskan 5 Orang, Mengapa Polisi Belum Bisa Simpulkan Penyebabnya?
Satreskrim Polrestabes Surabaya bersama tim Laboratorium Forensik Polda Jatim melakukan olah TKP terbakarnya ruko di Jalan Kranggan, Senin (31/8)
Pria yang berprofesi sebagai penjual kopi di depan trotoar sekitar lokasi kejadian itu mencium bau asap yang tidak diketahui dari mana sumbernya.
"Tak lama ada suara teriakan. Tahu-tahu kebakaran jam 08.00 WIB. Ada kepulan asap hitam di pojok ruko. Lalu kemudian suara ledakan dari dalam dan warga langsung heboh," tuturnya.
Mengetahui kejadian itu, ia kemudian memanggil warga untuk memadamkan kobaran api. Sementara istrinya menelpon Center 112 Surabaya.
• Inter Milan Tertarik pada Permainan Emerson Palmieri di Chelsea FC
"Saya memanggil warga untuk minta tolong, istri saya yang telepon 112 karena dia yang pegang handphone," pungkasnya.
Ruko Satu Pintu
• Pradi Bersyukur Dapat Dukungan Resmi DPP Golkar di Pilkada Depok, Golkar Depok Inginkan Perubahan
Seluruh pedagang Pasar Blauran langsung menutup tokonya setelah petugas mematikan aliran listrik saat peristiwa kebakaran ruko elektronik di Jalan Kranggan, Minggu (30/8/2020).
Menurut saks mata,i Leti (57), ia bersama para pedagang lainnya sempat melihat kepulan asap yang masuk di lantai 2 pasar tersebut.
"Ada atap yang nyambung ke bangunan pasar. Tadi ada asapnya lalu berhasil dipadamkan oleh petugas. Dan dijebol atap itu," katanya sembari menunjukkan bekas atap yang mengeluarkan asap, Minggu, (30/8/2020).
Bahkan, tembok salah satu toko yang tepat berada di sebelah atap ruko yang terbakar masih hangat, dampak dari kebakaran. Namun, kini telah diamankan.
• Polisi Belum Temukan Petunjuk Terkait Sekuriti yang Tertembak Peluru
Sebelumnya, pria yang sudah puluhan tahun berdagang di Pasar Blauran ini mengaku kaget saat ditelpon saudaranya bahwa ada kebakaran di dekat pasar Blauran.
Lalu ia langsung beranjak pergi ke pasar takut bila api merembet ke tokonya. Dia seakan masih tak percaya dengan peristiwa ini.
Sebab, ia teringat salah satu korban yaitu Alexander yang sering membeli ke tokonya.
"Dia masih duduk di kelas X SMA. Sering sekali beli ke toko saya," ujar pedagang palawija itu, Minggu, (30/8/2020).
• Rayakan Ultah ke-72 Tahun, Polwan Bagikan Masker di Slipi
Saat berada di lokasi, Leti menyaksikan satu persatu jenazah dievakuasi. Menurut kesaksiannya bangunan tersebut hanya memiliki satu pintu keluar.
"Jadi di ruko itu nggak ada jendela sama sekali," lanjutnya.